Oleh karena itu, ia tidak mengetahui adanya isu pertemuan pembahasan kabinet oleh sejumlah elite.
"Oh saya belum ikut diajak bicara terkait itu," kata AHY saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, sesaat sebelum Rapat Kabinet Paripurna dimulai, Senin (26/2/2024).
AHY tidak memungkiri, pertemuan baiknya diadakan di sela-sela waktu terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo yang tersisa delapan bulan.
Sebab kata dia, pasangan Prabowo-Gibran mengusung keberlanjutan, yang akan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo.
Dia bilang, penyusunan diperlukan agar pemerintahan saat ini bisa menghabiskan masa kerjanya dengan baik dan pemerintahan selanjutnya mampu meneruskan.
"Di sela-sela waktu ini karena delapan bulan ini adalah waktu yang baik untuk melakukan transisi dan persiapan untuk bukan hanya mempersiapkan soft landing tapi take off kembali," tuturnya.
"Kita ingin apa yang telah dicapai selama 10 tahun terakhir ini bisa menjadi legacy yang baik, sekaligus mempersiapkan lepas landasnya pemerintahan berikutnya," imbuh AHY.
Lebih lanjut dia meyakini, Prabowo-Gibran akan menjadi pemimpin yang bisa mengakomodasi berbagai kepentingan.
"Ini semangat dalam rekonsiliasi bangsa dan kita ingin menghadirkan tim yang kuat, yang berisi atau yang diawaki oleh putra-putri terbaik bangsa dari berbagai sektor, profesi, dan lintas generasi," jelas AHY.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran pun mengindikasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal dilibatkan menyusun kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
Saat ini, suara pasangan Prabowo-Gibran memang unggul jauh ketimbang Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sehingga kubu Prabowo sudah merasa menang.
Keterlibatan Jokowi dalam penyusunan kabinet Prabowo-Gibran ini mulanya digulirkan oleh Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo. Dradjad bahkan menyebut Jokowi sebagai pemimpin koalisi Prabowo-Gibran.
”Mereka yang berwenang menyusun kabinet itu adalah Pak Jokowi, karena beliau transisi. Dia juga kasarnya sekarang adalah pemimpin koalisi," kata Dradjad, seperti dikutip dari Kompas.id, Kamis (22/2/2024).
https://nasional.kompas.com/read/2024/02/26/11204211/ahy-mengaku-belum-diajak-bahas-kabinet-prabowo-gibran