Salin Artikel

Pesan Menjaga Pemilu Jujur dari Gegap Gempita Hari Kampanye Terakhir

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa kampanye untuk pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berakhir pada Sabtu (10/2/2024) kemarin.

Seluruh partai politik dan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) menggunakan kesempatan itu buat menggelar kampanye akbar.

Di Jakarta terdapat 2 pasangan capres-cawapres yang menggelar rapat akbar bersamaan pada hari terakhir masa kampanye.

Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar menggelar kampanye akbar di Stadion Internasional Jakarta (JIS) di Jakarta Utara.

Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat akbar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Lantas pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD melakukan kampanye terakhir di Kota Solo dan diakhiri di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Dalam kampanye di JIS, Anies mengajak para pendukung serta rakyat buat menjaga ketertiban dan kedamaian menjelang hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang.

"Kita hadapi dengan kecintaan sebagai warga Indonesia sebagai anak bangsa," kata Anies dalam kampanye akbar terakhir.

Dia berharap melalui Pemilu dan Pilpres kali ini bisa kembali membawa praktik demokrasi ke jalur yang tepat.

"Kita mengirimkan pesan kepada semua, rakyat Indonesia menginginkan praktek demokrasi yang mengandalkan kepada keadilan, yang mengandalkan kepada keterbukaan, yang mengandalkan kepada tingginya penghormatan kepada etika," ujar Anies.

Senada dengan Anies, Muhaimin juga meminta kepada para pendukungnya buat mengawal pelaksanaan pemungutan suara supaya tidak terjadi kecurangan.

“Kita hari ini hadir bersama seluruh kekuatan, terutama relawan, untuk kita semua menyatakan bahwa kita menolak semua bentuk kecurangan. Jadi kalau ada kecurangan, kita gimana? (tolak). Kalau ada yang curang, (tolak). Alhamdulilah, slepet. Kalau ada yang curang, kita slepet,” kata Cak Imin, sapaan Muhaimin.

Sementara itu, Prabowo juga mengajak seluruh pendukungnya tidak berlaku curang dan menjaga Pemilu-Pilpres berjalan adil serta jujur.

“Kita harus sopan santun, jangan mau diprovokasi, jangan curang, jangan menyakiti orang lain, kita berbuat baik, kita berbuat baik. kita menyongsong estafet kebaikan," kata Prabowo dalam kampanye akbar di GBK.

Wakil Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang menjadi juru kampanye di Solo meminta para pendukung Ganjar-Mahfud buat mengawal pemungutan suara dari potensi tindakan kecurangan.

Dia juga menyinggung soal sikap kalangan akademisi yang mendesak pemerintah buat tidak melakukan intervensi terhadap proses Pemilu.

“Kita harus ucapkan terima kasih kepada civitas akademika, rektor-rektor, guru besar, mahasiswa yang bersama-sama dengan kita ingin menegakkan kebenaran dan Pemilu jujur, bahwa pesta demokrasi tanggal 14 Februari mendatang, Pemilu 2024 adalah pestanya rakyat untuk rakyat,” kata Puan di Solo.

Puan juga meminta supaya rakyat tidak diintimidasi atau ditekan supaya memilih pihak tertentu dalam pemungutan suara yang tinggal hitungan hari.

“Biarkan rakyat memilih sesuai hati nuraninya, biarkan rakyat memilih pemimpin sesuai hatinya," ujar Puan.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/11/08515871/pesan-menjaga-pemilu-jujur-dari-gegap-gempita-hari-kampanye-terakhir

Terkini Lainnya

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

ICW Kritik Komposisi Pansel Capim KPK: Rentan Disusupi Konflik Kepentingan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke