Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] Peluang PDI-P dan PKS Bergabung di Putaran 2 Pilpres 2024 | Gelombang Kritik Akademisi ke Pemerintahan Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi bisa bergabung jika pemilihan presiden (Pilpres) 2024 berlangsung 2 putaran.

Prediksi itu disampaikan oleh pengamat politik Eep Saefulloh Fatah dalam program Gaspol di YouTube Kompas.com.

Dia memperkirakan PDI-P akan mencari mitra koalisi baru karena basis suara mereka di berbagai daerah digerogoti oleh kubu pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Gelombang kritik dari kalangan akademisi atas sikap pemerintah dalam Pilpres 2024 terus terjadi karena diduga melakukan politisasi bantuan sosial (bansos), pengerahan aparatur sipil negara (ASN) serta penegak hukum buat memenangkan kubu tertentu, serta tidak netral.

1. Prabowo-Gibran "Gebuk" Konstituen Ganjar-Mahfud, PDI-P dan PKS Berpeluang Gabung di Putaran Kedua

Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah memprediksi peluang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) bergabung pada Pilpres di putaran kedua terbuka sangat besar.

Peluang itu dilatarbelakangi dengan adanya situasi di mana pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang menghantam konstituen PDI-P di berbagai daerah.

“Orang bilang mana mungkin PDI-P bergabung sama PKS, iya kalau suasana kompetisinya normal-normal saja, tidak ada digebukin di mana-mana PDIP-nya,” kata Eep dalam siaran Gaspol di YouTube Kompas.com, Sabtu (3/2/2024).

Serangan-serangan yang dilakukan Prabowo-Gibran ke pemilih PDI-P itu justru dinilai menjadi dorongan bagi partai belogo banteng moncong putih untuk bergabung dengan PKS di Pilpres putaran kedua.

Sebagaimana diketahui, PDI-P mengusung paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Sedangkan PKS mengusung paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin).

Kedua partai itu juga memiliki latar belakang ideologis dan basis pendukung yang berbeda. PKS diketahui memiliki landasan ideologi Islam. Sementara, PDI-P adalah berlandaskan nasionalisme.

Sejauh ini, sikap tersebut telah dikemukakan oleh sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Islam Indonesia (UI), Universitas Andalas (Unand), dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

Mereka meminta Pemilu 2024 digelar secara demokratis, dan Presiden berhenti cawe-cawe atau ikut campur.

https://nasional.kompas.com/read/2024/02/05/08284961/populer-nasional-peluang-pdi-p-dan-pks-bergabung-di-putaran-2-pilpres-2024

Terkini Lainnya

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Sempat Tidak Fit, Megawati Sapa Warga di Kantor PDI-P Ende

Nasional
Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Sentil Projo, PDI-P: Pemimpin Partai Lahir dari Kaderisasi, Bukan Berupaya Perpanjang Kekuasaan

Nasional
PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

PDI-P Ingatkan GP Ansor: Spirit NU untuk Merah Putih, Bukan Keluarga

Nasional
Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Profil Thomas Djuwandono, Ponakan Prabowo yang Dikenalkan Sri Mulyani ke Publik

Nasional
Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Simbol Kedaulatan Energi, Jokowi Peringati Hari Lahir Pancasila di Blok Rokan, Dumai

Nasional
Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Nasional
PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

PDI-P Bantah Ingin Pecah Belah Jokowi-Prabowo

Nasional
Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Kunjungan ke China, Puan Diskusikan Isu Gender bersama Parlemen Chengdu

Nasional
Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Demokrat Belum Lirik Kaesang untuk Cagub Jakarta, Fokus Cari Cawagub

Nasional
Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Hasto Sebut Megawati Tidak Fit karena Kurang Tidur

Nasional
Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Jokowi Peringatkan Israel untuk Berhenti Serang Palestina

Nasional
Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Minta Polri Jelaskan Motif Penguntitan, Anggota DPR: Jampidsus Bukan Teroris

Nasional
Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Jokowi Usahakan Bansos Beras Lanjut sampai Desember 2024, Beri Isyarat Anggaran Cukup

Nasional
Diksi 'Ancaman Keamanan' dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Diksi "Ancaman Keamanan" dalam RUU Polri Dianggap Tak Jelas

Nasional
Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Jokowi Minta Pancasila Disosialisasikan Sesuai Gaya Generasi Z hingga Milenial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke