Salin Artikel

Alam Ganjar Serap Aspirasi Anak Muda Jogja, dari Masalah Pendidikan hingga Internet

KOMPAS.com - Putra calon presiden (capres) nomor urut 3 (tiga) Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, menyerap aspirasi anak-anak muda dalam acara “Diskusi dan Ramah Tamah” di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (23/1/2024).

Dalam acara tersebut, banyak anak muda yang menyuarakan berbagai persoalan, seperti pendidikan, ekonomi, akses internet, dan peran pemuda dalam pembangunan daerah Kulon Progo.

Alam melihat masih banyak masyarakat yang menghadapi dilema keberlanjutan pendidikan karena faktor biaya.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya perhatian dari pemerintah melalui program Pendidikan Lanjutan Gratis bagi keluarga tidak mampu.

"Tadi kami diskusi dan dapat banget obrolannya, ada teman-teman yang mengutarakan kesulitannya sampai dia mempertimbangkan untuk kuliah atau langsung kerja. Dan itu bisa menjadi salah satu titik konkret memang ternyata dibutuhkan terkait program satu keluarga tidak mampu satu sarjana," kata Alam dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Selanjutnya, ia menyoroti perlunya pendataan terintegrasi untuk memberikan bantuan pendidikan yang dihimpun dalam satu Kartu Tanda Penduduk (KTP) terintegrasi di segala sektor. KTP terintegrasi diharapkan dapat mendorong keberlangsungan hidup masyarakat secara luas.

Akses internet belum merata

Selain masalah pendidikan, isu akses internet merata juga menjadi perhatian Alam Ganjar.

Ia mendengarkan keluhan dari banyak masyarakat, khususnya generasi muda di daerah yang belum dapat menjangkau internet secara merata.

Alam melihat hal tersebut memberikan dampak terhadap kurangnya akses cepat dan memengaruhi keberlanjutan ekonomi masyarakat, terutama di Kulon Progo.

"Tadi juga ngobrol sama teman-teman bahkan ada yang nulis (keluhan) di situ butuh kuota data internet gratis yang mereka gunakan untuk menunjang aktivitasnya, salah satunya belajar untuk memperoleh akses informasi secara cepat dan mudah. Hal yang terpenting adalah untuk meningkatkan akses perekonomian," ujarnya.

Oleh karena itu, Alam mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperhatikan kesetaraan dan keadilan serta menekankan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur penunjang, terutama di daerah tertinggal.

"Kualitas itu paling utama dan harus ada revitalisasi untuk fasilitas umum (fasum), seperti sekolah yang sudah rusak dan penambahan tempat-tempat di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T)," katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/27/13122421/alam-ganjar-serap-aspirasi-anak-muda-jogja-dari-masalah-pendidikan-hingga

Terkini Lainnya

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke