Salin Artikel

Swasta Berpeluang Dilibatkan dalam Proyek "Giant Sea Wall"

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, terdapat kemungkinan proyek Giant Sea Wall atau tanggul pantai dan laut raksasa digarap dengan menggandeng sektor swasta.

Menurut Airlangga, perkiraan biaya pembangunan proyek itu diperkirakan bisa mencapai Rp 600 triliun sampai Rp 700 triliun.

"Tergantung berapa besar karena itu studinya kita sedang siapkan. Kalau kita bicara di utara Jakarta saja sekitar Rp 180 triliun," kata Airlangga dalam jumpa pers di Hotel Pullman, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024).

Soal sumber dana, kata Airlangga, mereka sedang mempertimbangkan buat menggandeng pemodal buat ikut mendanai proyek itu.

"Dananya investor banyak yang mau masuk. Public private partnership," ucap Airlangga.

Menurut Airlangga, proyek Giant Sea Wall masih terus dikaji. Selain itu, kata dia, proyek Giant Sea Wall juga dibuat bertahap dan masuk dalam proyek strategis nasional (PSN).

"Dan tahapan yang sudah dilakukan sebagian di Jakarta, dan yang lebih masif lagi adalah Demak Semarang," ucap Airlangga.

"Tetapi kami akan menyisir pesisir utara di mana kita akan melihat di pesisir utara dampak ke masyarakat, dan dampak kepada kawasan ekonomi yang ada di sana karena kawasan ekonomi kita sebagian besar di utara dan ini bisa terancam oleh rob," sambung Airlangga.

Dikutip dari situs Bank Data Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, tembok atau tanggul ini dibangun terutama untuk mencegah erosi dan kerusakan akibat gelombang laut.

Tanggul itu mulanya dibangun buat menangani banjir yang sering melanda DKI Jakarta karena posisi tanahnya sudah berada di bawah permukaan air laut.

Selain itu, tanggul juga dibangun buat menampung air dengan jumlah cukup banyak sebagai sumber air bersih.

Gagasan pembangunan tanggul laut raksasa Jakarta dan reklamasi pulau muncul pada era Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo para sekitar 2010.

Awalnya, giant sea wall akan dibangun pada 2020-2030 dengan tahap groundbreaking pada 2014.

Pembangunan tanggul laut sepanjang 32 kilometer dimulai pada 2014 bernama proyek Garuda Agung. Pembangunannya direncanakan dimulai dari wilayah Jakarta sampai semua pesisir utara Pulau Jawa.

Akan tetapi, menurut pemberitaan surat kabar The Guardian (22/11/2016), sejumlah masalah mewarnai proyek ini termasuk lingkungan hidup, keuangan, dan hukum membuat proyek ini mandek.

Selain itu, proyek giant sea wall juga diwarnai kontroversi penggusuran massal desa-desa nelayan tradisional dan komunitas tepi laut. Sebagian besar rumah warga telah rata oleh tanah.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/20/22512931/swasta-berpeluang-dilibatkan-dalam-proyek-giant-sea-wall

Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke