Salin Artikel

Cerita PDI-P Jadi Oposisi 10 Tahun, Ganjar Ajak Relawan di Surabaya Bantu Menangkan Pilpres 2024

Ganjar mengatakan, itu terjadi ketika masa pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu PDI-P dikenal menjadi oposisi pemerintah.

Cerita itu disampaikan Ganjar ketika bertemu tim pemenangan daerah (TPD), calon anggota legislatif (caleg) partai koalisi dan relawan Ganjar-Mahfud di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024).

Awalnya, Ganjar mengungkit peristiwa Kudatuli atau 27 Juli 1996, di mana terjadi perebutan kantor DPP PDI (Partai Demokrasi Indonesia) yang sekarang PDI-P.

"Masih ingat 27 Juli (1996), PDI-P dihajar habis-habisan. Tapi kita melawan, kita tak pernah berhenti, kita lawan dan kita orang yang taat aturan," kata Ganjar kepada para pendukungnya.

"Waktu itu juga 1997 kita tidak ikut pemilu, suara kita serahkan pada PPP (Partai Persatuan Pembangunan), friend. Sebenarnya Perindo juga mau kita kasih tapi waktu itu belum ada," ujarnya lagi.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu melanjutkan ceritanya bahwa situasi demokrasi dari masa ke masa selalu naik-turun.

Meski begitu, PDI-P disebut tetap memiliki rekam jejak yang baik dalam sejarah demokrasi.

Di situ, Ganjar mengajak para pendukungnya belajar dari Presiden Pertama RI Soekarno untuk tidak melupakan sejarah.

"(Tahun) 1999 menang. Karena apa? Rakyat bersama," katanya.

Setelah itu, Ganjar menyampaikan selama 10 tahun PDI-P berada dalam posisi oposisi.

Ganjar mengatakan, 10 tahun itu akhirnya terbayarkan ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2014.

"Partai saya dihukum kurang lebih 10 tahun kita tidak memimpin. Dan akhirnya kita bisa memenangkan pemilu kembali, bahkan mendudukkan presiden dari kader PDI-P, waktu itu," ujarnya.

Ganjar lantas menegaskan bahwa semua kemenangan adalah hasil dari keringat dan tenaga rakyat.

"Saya tahu keringat Anda, harta Anda, tenaga Anda waktu panjenengan semua diberi kemenangan pada saat itu. Kita semuanya tidak pernah lupa pada kondisi itu. Kita tidak pernah lupa," katanya.

Merujuk hal itu, Ganjar mengajak para pendukungnya untuk terus bergerak turun di wilayah masing-masing.

Dia menyadari bahwa Surabaya menjadi salah satu wilayah untuk memperebutkan suara di Pilpres 2024.

"Maka tidak heran kalau kemudian banyak yang ingin datang mengambil suara di Surabaya. Dengan berbagai cara. Dengan berbagai cara," ujar Ganjar.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/13/18572481/cerita-pdi-p-jadi-oposisi-10-tahun-ganjar-ajak-relawan-di-surabaya-bantu

Terkini Lainnya

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

Nasional
Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

Nasional
Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

Nasional
Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke