Salin Artikel

Prabowo Dorong Pembangunan "Giant Sea Wall", Ganjar: Memang Satu Guru dengan Saya

TEGAL, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mendorong penyelesaian proyek giant sea wall atau tanggul laut raksasa di Pantai Utara (Pantura) Jawa.

Menurut Ganjar, ia dan Prabowo punya guru yang sama karena ia juga mendorong penyelesaian proyek tersebut ketika menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah.

"Saya kira ide bagus ya, Pak Prabowo yang menyampaikan? Kayak memang dia satu guru dengan saya," kata Ganjar di Tegal, Kamis (11/1/2024).

Politikus PDI-P ini menilai, sikap Prabowo tersebut bukan berarti mencontek pekerjaannya karena menurutnya banyak kesamaan antara dirinya dan calon presiden nomor urut 2 itu.

"Enggak dong, saling mendukung, kan positif tho? Kan beliau kemarin (saat debat) sampai tiga kali ya sama terus sama saya," kata dia.

Ganjar berpandangan, tanggul laut di Pantura memang penting untuk dibangun demi menjaga ketahanan Pulau Jawa dari naiknya permukaan air laut.

Ia menjelaskan, proyek tersebut sudah dikerjakan di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Demak, Tegal, dan Pekalongan dengan bekerja sama dengan pihak Belanda.

"Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) sudah mengerjakan itu, bagus banget, tapi memang perhitungannya mesti serius betul itu," ujar Ganjar.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo mendorong pembangunan giant sea wall di Pantura Jawa saat menghadiri seminar nasional soal strategi perlindungan Pulau Jawa di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).

Prabowo mengatakan, pembangunan giant sea wall untuk menjawab fenomena naiknya permukaan laut dan abrasi.

"Saya berterima kasih bahwa pengkajian ini (pembangunan giant sea wall) jalan terus. Saya sebagai orang yang tidak langsung terlibat, tapi sekarang sebagai seorang unsur pimpinan dalam pemerintahan ini,” kata Prabowo.

"Terus terang saja, bukan kapasitas saya sebagai Menteri Pertahanan, tapi kapasitas saya sebagai pemimpin politik,” ujarnya lagi.

Dalam pengalamannya ikut kontestasi pemilihan presiden (Pilpres), Prabowo mengaku telah mengunjungi daerah pesisir untuk kampanye dan melihat bagaimana masyarakat pesisir berhadapan dengan kenaikan permukaan air laut.

"Saya bertanya kepada diri saya sebagai pemimpin politik, apa yang bisa saya buat untuk segera mengubah, bukan di kelak kemudian hari, tapi segera,” kata Prabowo.

Oleh karena itu, Prabowo mengatakan, dirinya mengajak berbicara rekan-rekannya dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung pembangunan giant sea wall di Pantura Pulau Jawa.

Selain itu, Prabowo juga menekankan bahwa proyek ini membutuhkan komitmen dari pemimpin berikutnya karena masa pembangunan yang mencapai puluhan tahun.

“Berhasilnya giant sea wall ini mungkin terwujud 25 tahun 30 tahun bahkan 40 tahun yang akan datang, tapi di situlah tanggung jawab kita untuk generasi yang di bawah kita,” kata Prabowo.

"Kita mengerti bahwa negara berjalan dalam sistem politik melalui partai-partai politik yang diawali oleh politisi, dan politisi itu berpikir lima tahunan karena dia akan berkuasa atau tidak berkuasa lima tahunan,” imbuh dia.

Oleh karena itu, Prabowo mengatakan, pembangunan giant sea wall membutuhkan komitmen dari pemimpin politik selanjutnya.

“Nah masalahnya adalah pemimpin politik yang rela fokus berpikir, mengerahkan segala kemampuan dalam kurun waktu 40-50 tahun,” kata ketua umum Partai Gerindra itu.

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/11/10150271/prabowo-dorong-pembangunan-giant-sea-wall-ganjar-memang-satu-guru-dengan

Terkini Lainnya

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Respons Putusan MA, Demokrat: Bisa Ikut Pilkada Belum Tentu Menang

Nasional
Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Blok Rokan Jadi Penghasil Migas Terbesar Se-Indonesia, Jokowi Berikan Apresiasi

Nasional
Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Tiru India, Pemerintah Siapkan PP Mudahkan Diaspora Balik ke Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke