Salin Artikel

Jokowi Beri Masukan Format Debat Capres, TPN Tawarkan Mekanisme Baru

Ia menganggap perlu ada mekanisme debat yang diperbarui Komisi Pemilihan Umum (KPU) di sisa dua debat capres-cawapres terakhir.

“Tentang skema debat ya kami setuju, sangat-sangat setuju kalau seandainya debat itu bisa difokuskan bukan menit ke menit untuk menjawab materi, tapi misalnya yang kami bayangkan itu misalnya segmen 2 berlangsung 15 menit,” ujar Andi di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (8/1/2024).

Menurut Andi, segmen 2 terkait pendalaman visi misi capres tak perlu dibatasi dengan waktu singkat.

Tapi, ketiga capres diberikan keleluasaan menyampaikan semua gagasannya selama 15 menit.

Pasalnya, durasi yang terbatas akhirnya membuat para capres fokus memikirkan tak kehabisan waktu.

“Tidak ada 2 menit untuk paslon menjawab, 1 menit untuk paslon menanggapi, 1 menit jadi akhirnya konsentrasinya itu bagaimana ngomong sesingkat mungkin,” paparnya.

Alasannya, agar tiap paslon tak punya waktu untuk menghafal. Jadi gagasan yang disampaikan organik.

"Jadi misalnya Pak Jokowi menyarankan di debat empat Pak Mahfud, dengan Gibran, dengan Cak Imin bisa benar-benar bebas ngomong 15 menit saling bersahutan sehingga tidak bisa menghafal. Nanti keren banget debatnya,” imbuh dia.

Jokowi menyatakan bahwa banyak yang kecewa menyaksikan debat capres kedua di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Ia pun memberi masukan untuk format debat agar ada batasan tegas sehingga para kandidat tak saling menyerang secara personal, tapi fokus pada substansi visi dan misi.

Debat selanjutnya akan digelar pada 21 Januari di Jakarta. Pesertanya adalah tiga calon wakil presiden, yakni cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, dan nomor urut 3 Mahfud MD. 

https://nasional.kompas.com/read/2024/01/08/22104841/jokowi-beri-masukan-format-debat-capres-tpn-tawarkan-mekanisme-baru

Terkini Lainnya

Bawa Air Zamzam Dalam Koper ke Indonesia, Jemaah Haji Bisa Kena Denda Rp 25 Juta

Bawa Air Zamzam Dalam Koper ke Indonesia, Jemaah Haji Bisa Kena Denda Rp 25 Juta

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Survei Litbang "Kompas": Citra KPU-Bawaslu Menguat Seusai Pemilu 2024

Nasional
Survei Litbang “Kompas': Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Survei Litbang “Kompas": Citra Positif Lembaga Negara Meningkat, Modal Bagi Prabowo-Gibran

Nasional
Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke