Salin Artikel

Tepis Isu Akan Hapus Bansos Jika Terpilih, Ganjar: Itu Cuma untuk Menakut-nakuti

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menepis isu yang menyebut dirinya akan menghapus program bantuan sosial (bansos) yang digulirkan pada zaman Presiden Joko Widodo jika terpilih menjadi presiden.

Menurut Ganjar, isu itu merupakan kampanye hitam (black campaign) untuk menakut-nakuti agar masyarakat tidak memilihnya.

"Saya enggak tahu yang ngomong (isu) ini siapa, karena cerita bansos itu cerita regulasi, cerita anggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan DPR," kata Ganjar di pabrik rokok HM Sampoerna di kawasan Bantul, Yogyakarta, Selasa (19/12/2023).

"Jadi cerita-cerita (bansos dihapus) sebenarnya gimik-gimik yang diberikan untuk menakut-nakuti dan sekarang masyarakat bisa tahu," imbuhnya.

Ganjar menyatakan, pihaknya tidak memiliki rencana untuk menghapus bansos. Dia berpendapat, negara wajib hadir pada kelompok miskin dan rentan dengan memberikan bansos.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku akan meneruskan dan memperbaiki program bansos lewat salah satu program unggulan yang diusungnya, KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (SAKTI).

Ia menjanjikan optimalisasi penyaluran bansos melalui KTP Sakti, yaitu masyarakat bisa mengakses bansos cukup memakai e-KTP.

"Rakyat mendapatkan (bansos) itu, kita mudahkan mereka dan tepat sasaran. Kan komplain mereka kemarin apa yang didapat si A, si B kok ndak dapat. Nah itulah yang kita bereskan, maka KTP Sakti yang saya dorong itu untuk memudahkan itu," tutur Ganjar.

Ganjar lalu mencontohkan optimalisasi penyaluran bansos dengan memanfaatkan KTP Sakti. Jika dalam satu keluarga ada yang bekerja sebagai petani dan membutuhkan pupuk subsidi, maka pupuk subsidi itu bisa diakses melalui e-KTP.

Jika keluarga buruh tani tersebut dikategorikan sebagai masyarakat miskin, maka keluarganya juga akan mendapatkan bansos. Kemudian, jika keluarga itu memiliki anak yang masih sekolah namun tak mampu membiayai, maka pemerintah akan memberi Kartu Indonesia Pintar (KIP) hanya dengan e-KTP.

"Terus kemudian (jika dikategorikan tidak mampu) dia dapat jaminan kesehatan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Cukup satu (data dari KTP) saja, tapi provide-nya banyak," jelas Ganjar.

Ia tak memungkiri, untuk merealisasikan program itu, pemerintah perlu mengumpulkan dan mengolah data yang besar. Oleh karena itu, data kependudukan perlu diperkuat.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/19/19472581/tepis-isu-akan-hapus-bansos-jika-terpilih-ganjar-itu-cuma-untuk-menakut

Terkini Lainnya

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Tanggapi Pernyataan Maruf Amin, Hasto Kristiyanto: Kita Sudah Tahu Arahnya ke Mana

Nasional
Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada 'Plot Twist'

Budi-Kaesang Diisukan Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Selalu Ada "Plot Twist"

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Adik Sandra Dewi Jadi Saksi

Nasional
Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus 'Jaket Bung Karno'

Di Ende, Megawati Kukuhkan Pengurus "Jaket Bung Karno"

Nasional
Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Ingin Usung Intan Fauzi di Pilkada Depok, Zulhas: Masa yang Itu Terus...

Nasional
Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke