Salin Artikel

Merujuk pada 2014, Hasto Sebut Ganjar-Mahfud Punya Peluang Besar Menang di Banten

Menurut dia, kemenangan itu tidak akan terjadi jika PDI-P berdiam diri. Maka hari ini ia menjemput kemenangan dengan cara turun ke Provinsi Banten untuk mensosialisasikan pasangan calon Ganjar-Mahfud.

Itu disampaikan Hasto usai ditanya mengapa memilih Banten menjadi wilayah yang dikunjungi dalam safari kebangsaan.

"Kami jemput bola untuk kemenangan Pak Ganjar dan Pak Mahfud," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Minggu (10/12/2023) pagi sebelum bergerak ke Banten.

Hasto meyakini Ganjar-Mahfud memiliki peluang besar untuk menang di provinsi tersebut.

Ini karena Hasto merujuk pengalaman Pemilu 2014 di mana kekuatan PDI-P dianggap besar di Banten.

"Karena kita lihat Banten daerah yang sangat penting. 2014 kami menjadi Ketua DPRD di Provinsi Banten, sehingga ada peluang cukup besar," ujarnya.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu juga menyebut, saat ini Banten memiliki Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) yaitu Rano Karno.

"Pak Rano Karno, sosok yang sangat populer dan ada di hati rakyat," tutur Hasto.

Pada 2014, PDI Perjuangan meraup suara terbanyak di Banten untuk DPRD. PDI-P kala itu meraih 15 kursi. Sementara pada 2019, PDI-P meraih 13 kursi di DPRD, di bawah Partai Gerindra dengan 16 kursi. 

Lebih jauh, politikus asal Yogyakarta ini menjelaskan daerah yang akan dikunjungi di Banten.

Pada start awal, Hasto akan berkunjung ke Kabupaten Lebak untuk menghadiri konsolidasi pemenangan Ganjar-Mahfud.

Kemudian, ia bergerak ke Kabupaten Pandeglang dan Serang.

Esok hari Hasto akan melakukan senam Sicita khas PDI-P yang direncanakan turut dihadiri oleh istri Ganjar, Siti Atikoh.

Setelah itu, Hasto dan rombongan bergerak menuju Tangerang untuk safari kebangsaan dan berakhir kembali ke Jakarta.

"Jadi, sesuai dengan pemilu 2019 lalu, kami melakukan safari politik 11 kali dan ini dilakukan bersama-sama," pungkas dia.

Perlu diketahui, Hasto turut didampingi politikus PDI-P Abdullah Azwar Anas dalam safari kebangsaan di Banten.

Adapun PDI-P menjadi salah satu partai politik pengusung Ganjar-Mahfud, selain PPP, Perindo dan Hanura.

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/10/09030841/merujuk-pada-2014-hasto-sebut-ganjar-mahfud-punya-peluang-besar-menang-di

Terkini Lainnya

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Polri Sebut Mayoritas Judi Online Dioperasikan dari Mekong Raya

Nasional
KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi 'Zonk' karena Koruptor Makin Pintar

KPK Sadap Lebih dari 500 Ponsel, tetapi "Zonk" karena Koruptor Makin Pintar

Nasional
Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Polri Sebut Bandar Judi “Online” Akan Dijerat TPPU

Nasional
Pimpinan KPK Sebut OTT 'Hiburan' agar Masyarakat Senang

Pimpinan KPK Sebut OTT "Hiburan" agar Masyarakat Senang

Nasional
Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Dapat Banyak Ucapan Ulang Tahun, Jokowi: Terima Kasih Seluruh Masyarakat Atas Perhatiannya

Nasional
Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Polri: Perputaran Uang 3 Situs Judi Online dengan 18 Tersangka Capai Rp1 Triliun

Nasional
Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Menag: Tidak Ada Penyalahgunaan Kuota Haji Tambahan

Nasional
Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi 'Online' Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Polri Tangkap 5.982 Tersangka Judi "Online" Sejak 2022, Puluhan Ribu Situs Diblokir

Nasional
KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

KPK Geledah Rumah Mantan Direktur PT PGN

Nasional
Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Imbas Gangguan PDN, Lembaga Pemerintah Diminta Tak Terlalu Bergantung

Nasional
Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Soroti Vonis Achsanul Qosasi, Wakil Ketua KPK: Korupsi Rp 40 M, Hukumannya 2,5 Tahun

Nasional
Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus 'Vina Cirebon'

Polri Akui Anggotanya Kurang Teliti saat Awal Pengusutan Kasus "Vina Cirebon"

Nasional
Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Tanggapi Survei Litbang Kompas, Istana: Presiden Konsisten Jalankan Kepemimpinan Merakyat

Nasional
Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Kemensos: Bansos Tak Diberikan ke Pelaku Judi Online, Tetapi Keluarganya Berhak Menerima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke