Ma'ruf menekankan, perlu ada upaya untuk menyelesaikan konflik di Gaza secara permanen, bukan hanya sementara.
"Kita harapkan tidak hanya empat hari ya, jadi kita minta penyelesaian yang lebih lama dan juga menyelesaikan yang sifatnya penyelesaian yang permanen," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Athena, Yunani, Kamis (23/11/2023) malam.
Ma'ruf tidak memungkiri bahwa gencatan senjata selama empat hari adalah suatu hal yang baik agar bantuan dapat didistribusikan ke masayarakat di Gaza.
Namun, ia khawatir serangan dari Israel ke warga Gaza dapat kembali terjadi setelah masa gencatan senjata berakhir.
"Kalau hanya 4 hari saja kan artinya cuma sekadar memberikan jalan, sesudah itu kemudian terjadi lagi pertempuran yang (memakan) banyak korban," ujar Ma'ruf.
Oleh sebab itu, ia mendorong komunitas internasional untuk menghasilkan penyelesaian yang permanen atas konflik yang terjadi di Gaza.
Diberitakan, Israel dan kelompok Hamas akan memulai gencatan senjata selama empat hari pada Jumat (24/11/2023) pagi.
Kelompok pertama yang terdiri dari 13 sandera wanita dan anak-anak Israel dibebaskan pada hari itu juga, kata mediator di Qatar.
Namun, dilansir dari Reuters, pertempuran terus berkobar ketika waktu menghitung mundur rencana dimulainya jeda pertama dalam perang brutal yang telah berlangsung hampir tujuh minggu itu.
Kedua belah pihak juga mengisyaratkan jeda sementara sebelum pertempuran dilanjutkan.
Gencatan senjata akan dimulai pada pukul 7 pagi waktu setempat (0500 GMT) dan melibatkan gencatan senjata komprehensif di Gaza utara dan selatan, kata Kementerian Luar Negeri Qatar.
Bantuan tambahan akan mulai mengalir ke Gaza dan sandera pertama termasuk wanita lanjut usia akan dibebaskan pada pukul 16.00 (14.00 GMT), dengan jumlah total meningkat menjadi 50 orang selama empat hari.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/24/10114951/wapres-maruf-nilai-gencatan-senjata-di-gaza-tak-cukup-harus-ada-penyelesaian