Menurut Lukman Hakim, kasus itu perlu dikonfirmasi terlebih dahulu.
“Apakah betul itu dilakukan oleh aparat negara,” kata Lukman Hakim usai sowan ke kediaman Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus di Kelurahan Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023), dikutip dari Youtube Kompas.com.
Kemudian, apabila terkonfirmasi bahwa pencopotan dilakukan aparat negara, Lukman Hakim berharap bahwa itu bukan kebijakan institusional.
“Andaipun terkonfirmasi bahwa itu dilakukan aparat negara, kami masih perlu berharap bahwa itu bukan merupakan kebijakan institusional,” ujar Lukman Hakim.
“Jadi kami masih percaya betul TNI-Polri tetap berpegang pada Undang-Undang bahwa netralitas dari kedua alat negara itu adalah sesuatu yang niscaya,” kata dia lagi.
Mantan Wakil Ketua MPR itu juga berharap bahwa pencopotan itu dilakukan oleh oknum.
“Kami berharap mudah-mudahan itu hanya tindakan oknum semata, bukan merupakan kebijakan resmi dari TNI-Polri,” kata Lukman Hakim.
Terbaru, personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, mencopot sejumlah poster bergambar bakal calon presiden Ganjar Pranowo.
Pimpinan partai politik koalisi pengusung Ganjar-Mahfud MD di Kota Pematang Siantar kecewa lalu mendatangi kantor Satpol PP.
Pemprov Bali dan Satpol PP mengeklaim pencopotan baliho dilakukan demi menjaga netralitas Kepala Negara dan ASN, sesuai hasil Rakorwil dalam rangka kunjungan kerja Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2023/11/12/16483401/marak-baliho-capres-dicopot-lukman-hakim-kami-berharap-bukan-kebijakan