Salin Artikel

Dituntut 18 Tahun dalam Kasus BTS 4G, Eks Dirut Bakti Kominfo: Seperti Kiamat…

Hal itu disampaikan dalam nota pembelaan atau pleidoi pribadi kasus dugaan korupsi proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastuktur pendukung 1, 2, 3, 4, dan 5 yang menjerat Anang Latif.

Anang dituntut 18 tahun oleh jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Agung. 

"Penuntutan pidana oleh jaksa penuntut umum selama 18 tahun buat saya dan keluarga adalah seperti terjadi kiamat,” kata Anang Latif dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Dalam nota pembelaan ini, Anang Latif mengungkapkan, saat ini ia berusia 51 tahun dan memiliki tanggungan istri dan empat orang anak.

Dua anak di antaranya masih berusia 12 dan sembilan tahun. Namun, Anang Latif dan anaknya yang biasa bertemu setiap hari, belajar, ibadah dan berkumpul kini tidak bisa melakukan hal itu lagi.

“Sudah tidak bisa lagi dilakukan sejak 10 bulan lalu, sejak saya dinyatakan sebagai tersangka dan ditahan mulai 4 Januari 2023," kata Anang Latif.

Di hadapan majelis hakim, Anang Larif mengaku belum berani jujur dengan kedua anaknya terkait statusnya dalam kasus korupsi proyek BTS 4G Kominfo.

Anang mengaku kedua anaknya hanya mengetahui bahwa dirinya tengah bertugas membantu menteri Kominfo.

“Hal ini membuat mereka berdua selalu bangga walau ayahnya sudah hampir 10 bulan tidak pulang ke rumah," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Anang Latif pun meminta maaf ke Presiden Joko Widodo, Menkominfo, jajaran Bakti dan masyarakat Indonesia. Ia juga meminta maaf kepada seluruh keluarganya akibat proses hukum yang tengah menjeratnya.

"Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada Presiden Joko Widodo, pak Johnny Gerard Plate, rekan kerja di kementerian Kominfo dan di Bakti karena sudah disibukkan dengan proses hukum ini, dan lebih khusus kepada masyarakat daerah 3T yang sampai saat ini masih menunggu hadirnya layanan internet,” kata Anang Latif.

“Permintaan maaf ini juga saya sampaikan kepada keluarga besar saya, ibu saya, istri dan anak-anak saya yang tetap ikhlas dalam menjalankan semua proses hukum ini," ucapnya melanjutkan.

Tak hanya itu, Anang latif juga mengaku khilaf telah menerima uang terkait proyek BTS sebesar Rp 5 miliar. Ia menuturkan, sebagai manusia, dirinya tidak lepas dari kesalahan.

"Saya juga khilaf dan menyesali pernah menerima uang selama pekerjaan ini sebanyak Rp 5 miliar untuk membeli sebuah rumah. Saya hanyalah manusia biasa yang tidak bisa luput dari kesalahan-kesalahan," tutur Anang Latif.

https://nasional.kompas.com/read/2023/11/01/13403141/dituntut-18-tahun-dalam-kasus-bts-4g-eks-dirut-bakti-kominfo-seperti-kiamat

Terkini Lainnya

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Bertanya ke Saksi, SYL Tegaskan Bagikan Sembako hingga Sewa Pesawat untuk Kepentingan Masyarakat

Nasional
162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

162.961 Jemaah Haji Sudah Tiba di Arab Saudi, 36 Wafat

Nasional
34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

34 dari 37 WNI yang Berhaji Tanpa Visa Haji Dibebaskan dan Dipulangkan ke Tanah Air

Nasional
KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

KPU Akan Rapat Internal dan Konsultasi dengan DPR Usai MA Ubah Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke