Salin Artikel

Gibran Diusulkan Jadi Cawapres Prabowo, Deklarator Juanda: Kemunduran Reformasi

Menurut Usman, hal tersebut menegaskan bahwa Presiden Jokowi sedang membangun dinasti politik.

"Fenomena ini adalah kemunduran reformasi yang kita tegakkan untuk melawan kolusi dan nepotisme. Nepotisme dan dinasti politik menghambat manusia-manusia unggul untuk memiliki kesempatan memimpin tanpa jalur pertalian keluarga penguasa," ujar Usman saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/10/2023).

Dia melanjutkan, hal tersebut juga menguatkan kekhawatiran publik bahwa Gibran bisa jadi cawapres karena putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang kental nepotisme.

Selain itu, menurut Usman, intervensi seorang ayah yang sedang berkuasa sebagai presiden telah menyingkirkan manusia-manusia yang bekerja keras di partai politik dan diunggulkan sebelumnya.

"Anak-anak penguasa mendapatkan suntikan modal bisnis yang besar, mengalahkan anak-anak muda dari keluarga orang biasa yang bekerja keras setiap hari," ungkap Usman.

"Dinasti dan nepotisme ibarat api dalam sekam. Sewaktu-waktu bisa menyala semakin besar dan meluluhlantakkan capaian-capaian reformasi," tegas dia.

Lebih lanjut, Usman Hamid mengutip Deklarasi Juanda yang ditandatangani oleh para akademisi, budayawan, seniman, dan tokoh lainnya.

Dalam deklarasi itu disebutkan bahwa reformasi kembali ke titik nol. Mundurnya reformasi ditandai dengan merosotnya demokrasi dan diperburuk oleh fenomena politik dinasti.

"Reformasi dan demokrasi yang kita tegakkan bersama dalam 25 tahun terakhir, dikhianati. Kedaulatan rakyat disingkirkan," tutur Usman.

"Ruang publik dipersempit, oposisi menjelma aliansi kolusif, lembaga anti-korupsi dilemahkan, dan kekuatan eksekutif ditebalkan," tambah dia.

Sebagaimana diketahui, Partai Golkar mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dan Gibran sebagai bakal capres dan cawapres dalam Pemilu 2024.

Dengan adanya dukungan tersebut, Gibran hampir pasti menjadi cawapres untuk Prabowo. Namun, hingga saat ini Prabowo belum mendeklarasikan cawapresnya secara resmi.

Untuk diketahui, Prabowo diusung sebagai capres oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Partai Demokrat, PBB, PAN, dan Partai Gelora.

Hingga saat ini, hanya Prabowo yang belum mengumumkan sosok cawapres yang akan mendampingi pada pemilu mendatang.

Sementara itu, bakal capres Anies Baswedan telah menggandeng Muhaimin Iskandar dan bakal capres Ganjar Pranowo berpasangan dengan Mahfud MD.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/21/19194811/gibran-diusulkan-jadi-cawapres-prabowo-deklarator-juanda-kemunduran

Terkini Lainnya

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke