Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berpotensi "Crash Landing" | Alasan Mahfud Piliha Jadi Cawapres Ganjar

Artikel populer lainnya, bakal calon wakil presiden Mahfud MD mengungkapkan alasannya memilih menjadi pendamping Ganjar Pranowo.

Selanjutnya, hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto unggul dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dalam simulasi survei elektabilitas kandidat calon presiden Pemilu 2024 secara head to head atau berhadapan.

Berikut ulasan selengkapnya:

1. Jokowi Berpotensi "Crash Landing" jika Gibran Tetap Didorong Jadi Cawapres

Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan supaya tidak memaksakan putra bungsunya yang menjabat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, buat menjadi peserta Pilpres 2024, atau diprediksi akan berada dalam posisi sulit menjelang akhir masa jabatannya.

Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti berpendapat, Presiden Jokowi yang sudah memimpin Indonesia selama 2 periode seharusnya mengakhiri masa jabatannya dengan meninggalkan warisan yang baik.

"Presiden Jokowi itu sudah bagus, warisan pembangunannya sudah bagus, pendapatan per kapita sudah baik, dia membangun Papua, maka sebaiknya meninggalkan warisan yang baik dan smooth landing," kata Ikrar saat dihubungi pada Kamis (19/10/2023).

Baca selengkapnya: Jokowi Berpotensi Crash Landing jika Gibran Tetap Didorong Jadi Cawapres

2. Mahfud Ungkap Alasan Pilih Jadi Cawapres Ganjar, Bukan Anies atau Prabowo

Bakal calon wakil presiden Mahfud MD mengungkap alasannya bersedia menjadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo meski pernah diajak untuk berduet dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Mahfud menuturkan, salah satu alasannya mau berduet dengan Ganjar yakni tidak memiliki benturan emosional dan psikologis dengan politikus PDI Perjuangan itu.

"Merasa bisa saling melengkapi dengan Pak Ganjar karena saya tidak punya benturan emosional psikologis dengan Pak Ganjar. Saya berpikir saya dengan Pak Ganjar ya cocok-cocok saja ya," kata Mahfud, Kamis (19/10/2023), dikutip dari YouTube Najwa Shihab.

Baca selengkapnya: Mahfud Ungkap Alasan Pilih Jadi Cawapres Ganjar, Bukan Anies atau Prabowo

3. Survei LSI: Prabowo Menang "Head to Head" Lawan Ganjar dan Anies

Hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) memperlihatkan, elektabilitas Prabowo Subianto unggul dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dalam simulasi survei elektabilitas kandidat calon presiden (capres) Pemilu 2024 secara head to head atau berhadapan.

Bakal capres Koalisi Indonesia Maju itu mengantongi elektabilitas 49,2 persen, terpaut 11,4 persen dibandingkan elektabilitas Ganjar yang berada di angka 37,8 persen.

Ketika dihadapkan dengan kandidat bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, Prabowo lagi-lagi unggul dengan elektabilitas 52,6 persen.

Sementara, angka elektoral Anies terpaut 19,6 persen di bawah Prabowo yakni 33,0 persen. Namun, meski kalah dari Prabowo, elektabilitas Ganjar masih unggul atas Anies.

Dalam simulasi head to head, bakal capres PDI Perjuangan tersebut mencatatkan elektabilitas 47,1 persen, sedangkan Anies 37,5 persen.

Baca selengkapnya: Survei LSI: Prabowo Menang Head to Head Lawan Ganjar dan Anies

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/21/05150091/-populer-nasional-jokowi-berpotensi-crash-landing-alasan-mahfud-piliha-jadi

Terkini Lainnya

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Gus Yahya Sebut PBNU Siap Kelola Tambang dari Negara

Nasional
Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya Jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya Jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Nasional
Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Nasional
Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Nasional
Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Nasional
Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Jokowi Beri Ormas Izin Usaha Tambang, Dinilai Siasat Jaga Pengaruh Politik

Jokowi Beri Ormas Izin Usaha Tambang, Dinilai Siasat Jaga Pengaruh Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke