Salin Artikel

Prabowo Unggul di Survei Terbaru, Sekjen Gerindra: Tidak Boleh Berpuas Diri

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, kader dan simpatisan Partai Gerindra tidak boleh berpuas diri meskipun nama bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto unggul di survei terbaru.

Dia bilang, survei adalah keadaan suara masyarakat ketika periode survei dilakukan. Survei bukan hasil perhitungan suara sebenarnya seperti pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.

"Tidak boleh berpuas diri karena itu hasil survei. Bukan hasil pemungutan suara," kata Muzani saat ditemui di Hotel Kartika Candra, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2023).

Muzani menuturkan, meski nama Prabowo unggul, ia tetap meminta para kader, relawan, dan simpatisan turun langsung menyapa dan meyakinkan warga agar memilih Prabowo.

Hal ini pun Prabowo sampaikan kepada para relawan dari Gerakan Setia Prabowo yang mendeklarasikan siap untuk memenangkan Prabowo hari ini.

"Tadi Pak Prabowo sudah menyampaikan di hadapan para majelis ini, supaya relawan dan pendukung partai koalisi Prabowo tetap turun ke bawah. Tetap turun langsung ke rakyat, meyakinkan rakyat dari pintu ke pintu, dari person to person," ucap Muzani.

"Karena sesungguhnya merekalah yang pegang kartu suara untuk menentukan masa depan," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru yang mereka lakukan pada September lalu, Sabtu (7/10/2023), terkait elektabilitas para bakal calon presiden.

Hasilnya, elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto jadi yang terkuat, termasuk ketika dilakukan simulasi dua nama yang bertarung (pilpres satu putaran), dengan asumsi bahwa elektabilitas calon wakil presiden mereka berlaku konstan.

Selisih kemenangan terlebar terjadi seandainya Prabowo berhadapan dengan bakal calon presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

"Pada simulasi head-to-head Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto, Prabowo Subianto unggul dengan angka elektabilitas 51,2 persen sedangkan Anies Baswedan 28,3 persen," jelas Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, dalam rilis hasil surveinya.

Sementara itu, pada simulasi head-to-head Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto, Prabowo masih unggul walau dengan jarak yang lebih tipis, yaitu 46,1 persen berbanding 39,8 persen.

Sementara itu, kabar buruk untuk Anies, ia selalu menjadi yang paling bontot. Termasuk melawan Ganjar, selisih elektabilitasnya masih terbilang jauh.

"Pada simulasi head-to-head Anies Baswedan dengan Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo unggul dengan elektabilitas 47,5 persen sedangkan Anies Baswedan 30,7 persen," ujar Yuda.

Sementara itu, pada simulasi surat suara 3 nama, Prabowo juga diprediksi akan tetap unggul dibandingkan 2 kompetitornya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/10/07/18315701/prabowo-unggul-di-survei-terbaru-sekjen-gerindra-tidak-boleh-berpuas-diri

Terkini Lainnya

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke