Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan, dari 23 kasus itu, dua korban di antaranya meninggal dunia usai mengalami perundungan.
"Satu siswa SDN di Kabupaten Sukabumi meninggal setelah mendapat kekerasan fisik dari teman sebaya, dan satu santri MTs di Blitar," ujar Retno dalam keterangan tertulis, Rabu (4/10/2023).
Retno mengatakan, semua kasus tersebut terjadi di lingkungan sekolah.
Satu kasus bahkan dilakukan oleh oknum guru yang memotong rambut 14 siswi karena tidak memakai ciput yang terjadi di SMPN 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur.
"FSGI (juga) mendorong Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi) dan Pemerintah Daerah untuk melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan atau sekolah," kata Retno.
Salah satu caranya adalah penerapan Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan.
"Untuk menciptakan sekolah yang aman dan nyaman tanpa kekerasan melalui disiplin positif," ujar Retno.
https://nasional.kompas.com/read/2023/10/04/07564061/fsgi-merilis-terjadi-23-kasus-perundungan-di-sekolah-sepanjang-2023-2-korban