Salin Artikel

Kehadiran Sandiaga dan Mahfud dalam Rakernas PDI-P di Tengah Isu Jadi Cawapres Ganjar

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada Jumat (29/9/2023) malam, jadi momentum menarik karena digelar menjelang pendaftaran Pilpres 2024. 

Bakal calon presiden yang bakal diusung PDI-P, yakni Ganjar Pranowo, hadir dalam rapat kerja nasional itu dan menyampaikan pidatonya. 

Lalu, bagaimana dengan bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar?

Hingga kini, PDI-P belum mengumumkan sosok bakal cawapres yang akan diusung bersama Ganjar, meski sejumlah nama sudah mencuat. 

Dua di antaranya turut hadir dalam Rakernas PDI-P yang digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat. 

Keduanya yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Sandiaga berpakaian batik hijau saat menghadiri acara. Dia memakai peci hitam dengan lambang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Diketahui, Sandi juga menduduki posisi sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP.

Sorak-sorai para kader PDI-P menyambut kehadiran Sandi yang tampak seorang diri.

Tak sedikit para kader partai banteng moncong putih itu mengajak Sandiaga berfoto selfie. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menyanggupi ajakan selfie kader banteng.

Kedatangan Mahfud MD sempat luput dari pandangan awak media.

Namun sosok mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu kemudian tersorot oleh layar besar yang dipergunakan menyiarkan rangkaian acara Rakernas.

Para kader tampak bersorak dan bertepuk tangan ketika wajah Mahfud terlihat di layar besar yang terletak di bagian depan ruangan tempat pembukaan Rakernas IV PDI-P.

Gestur Mahfud tidak banyak berubah ketika disoraki oleh kader PDI-P, karena toh ia juga sibuk berjabat tangan dengan sejumlah tamu lain.

Kedatangan Mahfud MD dan Sandiaga begitu menjadi salah satu yang disorot dalam perhelatan pembukaan Rakernas IV PDI-P.

Ini tak lepas dari nama keduanya yang masuk daftar kandidat bacawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Mahfud dan Sandiaga duduk di barisan para menteri kabinet Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin yang diundang PDI-P.

Penjelasan PDI-P

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, sebelum pembukaan Rakernas digelar, menyatakan bahwa awak media dan siapa pun bisa melihat tokoh-tokoh yang datang di acara akbar partai banteng ini.

Hal ini diutarakannya ketika ditanya apakah tokoh-tokoh bacawapres Ganjar turut hadir di Rakernas.

Meski tak bisa menyebutkan sosoknya siapa saja, Hasto meminta semua melihat pada hari pelaksanaan.

Tiba hari pelaksanaan, kala Mahfud MD dan Sandiaga rupanya hadir, Hasto memberikan penjelasan.

Ia tak membenarkan jika kehadiran keduanya karena sebagai kapasitas kandidat bacawapres, melainkan merupakan para menteri yamg disebut "Sahabat PDI-P".

"Ya sebenarnya para menteri-menteri yang menjadi sahabat PDI Perjuangan diundang," kata Hasto ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Jumat sore.

Enggan dikaitkan dengan persoalan cawapres, Hasto menyebut bahwa para menteri yang adalah sahabat PDI-P itu ada yang mengikuti Rakernas melalui dalam jaringan (daring) atau online.

Pasalnya, mereka berhalangan hadir dalam Rakernas karena ada yang sedang bertugas ke luar negeri. 

"Pak Basuki (Menteri PUPR) misalnya sedang berada di luar negeri," contoh Hasto.

Namun perlu diketahui, nama Basuki Hadimuljono pun turut masuk dalam kandidat bacawapres Ganjar.

Tak hadirnya Khofifah...

Selain Mahfud dan Sandiaga, ada nama lain yang disebut-sebut potensial mendampingi Ganjar, yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Namun, Khofifah tak terlihat hadir di acara pembukaan Rakernas IV PDI-P.

Mantan Menteri Sosial ini belakangan menguat menjadi kandidat cawapres.

Meski tak hadir, Hasto tetap angkat bicara ketika ditanya soal Khofifah. Saat ditanya soal sosok itu, Hasto justru menjawab bahwa cawapres Ganjar sudah mengerucut.

"Ya nama-nama kan sudah dikerucutkan karena pendalaman itu kan sudah berlangsung cukup lama," beber Hasto.

Politikus asal Yogyakarta ini menerangkan, pihaknya juga sudah memiliki kesepahaman terkait sosok bacawapres Ganjar.

Dia mengatakan kesepahaman itu terjalin antara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Megawati dan juga Ganjar Pranowo.

"Tadi kan juga bisikan-bisikan Pak Jokowi, juga pembicaraan dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dalam perjalanan ke sini. Kemudian dengan Pak Ganjar, itu kan menunjukkan adanya kesepahaman," nilai Hasto.

Pengumuman cawapres...

Setelah ditanya soal sosok cawapres, Hasto lanjut diberondong pertanyaan tentang momentum Megawati mengumumkan.

Awak media bertanya, kapan Megawati bakal mengumumkan cawapres Ganjar.

Ada juga yang bertanya terkait kemungkinan momentum itu adalah pada saat Rakernas IV ini.

Hasto pun menjawab dengan berkelakar.

"Kita lihat cuacanya hahaha," ucap Hasto sembari tertawa.

Tak puas akan jawaban itu, awak media terus bertanya soal kemungkinan pengumuman cawapres pada detik dan menit akhir pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Menurut Hasto, PDI-P tidak pernah mengenal istilah last minute atau menit-menit akhir dalam mengumumkan pasangan calon.

PDI-P, tambah Hasto, hanya bakal mengikuti seluruh tahapan Pemilu termasuk pendaftaran paslon yang dibuka pada 19 hingga 25 Oktober 2023.

"PDI Perjuangan ini kan menata kerangka organisasi, sehingga karena KPU itu baru membuka pendaftaran antara 19 sampai 25, ya kita ikuti tahap itu," tegas Hasto.

Terakhir, Hasto sedikit membocorkan kapan tepatnya pengumuman cawapres itu dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri.

Pengumuman itu, beber Hasto, akan terjadi jika seluruh struktural tim pemenangan dan partai politik pendukung Ganjar sudah siap sepenuhnya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/09/30/07313051/kehadiran-sandiaga-dan-mahfud-dalam-rakernas-pdi-p-di-tengah-isu-jadi

Terkini Lainnya

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Jokowi dan Megawati Peringati Harlah Pancasila di Tempat Berbeda, PDI-P: Komplementer Satu Sama Lain

Nasional
Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Serangan di Rafah Berlanjut, Fahira Idris: Kebiadaban Israel Musnahkan Palestina

Nasional
Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Resmikan Layanan Elektronik di Pekanbaru, Menteri AHY Harap Pelayanan Sertifikat-el Lebih Cepat dan Aman

Nasional
Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Moeldoko: Tapera Tak Akan Ditunda, Wong Belum Dijalankan

Nasional
Megawati Kenang Drama 'Dokter Setan' yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Megawati Kenang Drama "Dokter Setan" yang Diciptakan Bung Karno Saat Diasingkan di Ende

Nasional
Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

Hari Jadi Ke-731, Surabaya Catatkan Rekor MURI Pembentukan Pos Bantuan Hukum Terbanyak Se-Indonesia

BrandzView
Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Tinjau Fasilitas Pipa Gas Cisem, Dirtekling Migas ESDM Tekankan Aspek Keamanan di Migas

Nasional
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air di Riau Senilai Rp 902 Miliar

Nasional
Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Megawati Didampingi Ganjar dan Mahfud Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Nasional
Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Jelang Idul Adha, Dompet Dhuafa Terjunkan Tim QC THK untuk Lakukan Pemeriksaan Kualitas dan Kelayakan Hewan Ternak

Nasional
Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Buronan Thailand yang Ditangkap di Bali Pakai Nama Samaran Sulaiman

Nasional
Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Pansel Bakal Cari 10 Nama Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Nasional
Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Kritik Putusan MA, PDI-P: Harusnya Jadi Produk DPR, bukan Yudikatif

Nasional
Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Projo Beri Sinyal Jokowi Pimpin Partai yang Sudah Eksis Saat Ini

Nasional
Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Projo Minta PDI-P Tidak Setengah Hati Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke