JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melakukan uji coba menaiki Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Jakarta ke Bandung dan kembali ke Jakarta, pada Rabu (13/3/2023).
Saat perjalanan pulang dari Bandung menuju Jakarta, Presiden menyempatkan diri untuk menyapa para wartawan di gerbong 5 kereta tersebut.
Presiden bertanya tentang pengalaman wartawan naik KCJB untuk pertama kalinya. Para wartawan pun menyatakan senang bisa menjajal kereta baru tersebut.
Kemudian Presiden juga menceritakan pengalamannya selama perjalanan ini.
Kepala Negara mengatakan, dirinya tak merasa pusing selama perjalanan.
"Enggak (tidak pusing). Bagus," katanya.
Setelah itu, Presiden juga membagikan informasi mengenai rencana meneruskan kereta cepat hingga Surabaya.
Jokowi mengatakan, nantinya jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya akan melewati jalur selatan Pulau Jawa. Tujuannya untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru.
"Ini untuk Jawa bagian selatan. Kalau Jawa Utara kan sudah jalan tol. Buat menumbuhkan titik-titik ekonomi baru," ungkap Jokowi.
Setelah berbincang, Presiden hendak meninggalkan gerbong wartawan untuk kembali ke gerbong depan.
Namun demikian, para jurnalis masih ingin bersama Presiden untuk sama-sama merasakan kecepatan tertinggi laju kereta, yakni 351 kilometer per jam.
Sebab, dalam perjalanan pulang dari Bandung ke Jakarta, kecepatan kereta berkisar antara 320-328 kilometer per jam.
Kecepatan itu bisa terpantau dari layar digital yang ada di atas pintu antar gerbong kereta.
Saat kecepatan semakin bertambah sampai 340 kilometer per jam, Presiden Jokowi sesekali menengok ke layar digital.
Saat itu Presiden Jokowi sempat berkelakar agar masinis mempercepat laju kereta cepat.
"Ini senang banget ini (wartawan senang kereta melaju lebih cepat)," kata Jokowi.
"Pak sopirnya suruh ngebut," lanjutnya seraya tertawa.
Wartawan pun tertawa mendengar perkataan Presiden.
Kemudian, kereta melaju lebih cepat sampai angka 346 kilometer per jam.
Wartawan pun bersorak dan Presiden yang didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi serta Menteri BUMN Erick Thohir ikut tertawa.
Tak lama kemudian laju kereta bertambah kencang mencapai 350 kilometer per jam.
Melihat kecepatan di layar monitor, Menhub Budi Karya Sumadi bersorak, Presiden Jokowi tertawa dan Menteri BUMN Erick Thohir tersenyum.
Beberapa menit kemudian kecepatan semakin kembali bertambah hingga mencapai 351 kilometer per jam.
Presiden Jokowi langsung tertawa lepas sambil kembali menunjuk-nunjuk layar monitor.
Menhub Budi dan Menteri Erick pun bersorak. Wartawan pun ikut bersorak senang karena mendapat momen yang bagus untuk diabadikan.
Setelah itu, Presiden kembali berpamitan untuk menuju ke gerbongnya. Wartawan pun menyampaikan terima kasih dan kembali duduk di bangku masing-masing.
Sebelumnya, Presiden Joko mengatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa melaju hingga kecepatan maksimal 385 kilometer per jam.
Hanya saja untuk kenyamanan perjalanan, kecepatan yang ditempuh rata-rata 350 kilometer per jam.
"Ini sebetulnya bisa 385 (kilometer per jam). Tapi memang untuk kenyamanan dipasang di 350 kilometer per jam," ujar Jokowi.
Presiden pun menyinggung soal keamanan (safety) Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang disebut sudah menerapkan teknologi canggih.
Jokowi mengatakan, kereta cepat tersebut mengadaptasi teknologi dari China yang telah berpengalaman dalam membangun ribuan kilometer proyek kereta cepat.
"Ini kan juga dibuat di China itu tidak hanya 10-20 kilometer. Sudah 48 ribu kilometer. Mereka kan expert (ahli) di situ," katanya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/13/22530111/senyum-jokowi-saat-laju-kereta-cepat-jakarta-bandung-capai-351-kilometer-per