Ia menyebutkan, jika namanya masuk menjadi kandidat, itu hak partai. Yang jelas saat ini, ia masih menjabat sebagai menteri yang membidangi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
"Ya terserah dari partai. Saya tidak ikut cawe-cawe karena masih Menko," kata Muhadjir saat ditemui di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
Muhadjir menyampaikan, sebagai menteri, ia bertugas membantu kerja-kerja presiden. Di sisi lain, ia pun harus melayani masyarakat dengan sejumlah program kerja yang diarahkan untuk pembangunan sumber daya manusia.
Beberapa program tersebut termasuk menangani kemiskinan ekstrem hingga menurunkan stunting.
"Tugas dari presiden menurut saya sangat penting harus saya selesaikan. Dan Menko harus nonpartisan, harus melayani semua masyarakat kan membantu presiden," tutur dia.
Selain menjabat sebagai menteri, ia merupakan bagian dari PP Muhammadiyah, yang melarang anggotanya terafiliasi dengan partai politik mana pun.
Muhadjir adalah tokoh kawakan PP Muhammadiyah. Ia pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode.
"Saya juga PNS, saya ini Guru Besar di Universitas Negeri Malang. Saya pengurus PP Muhammadiyah. Jadi saya memang tidak terikat dengan partai. Jadi kalau ada yang mencalonkan dan kalau itu memang melalui partai, dan memang prosedurnya, kan harus lewat partai," ucap Muhadjir.
"Nanti kita lihat sajalah. Kan prosesnya masih tidak sederhana. Terserah partai, kalau memang ada partai, ya senang juga saya dicalonkan," imbuh dia.
Sebagai informasi, nama Muhadjir Effendy beberapa kali masuk dalam bursa bakal cawapres.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan, Muhadjir Effendy menjadi figur selain Menteri BUMN Erick Thohir yang didorong partainya untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Meski begitu, ia mengaku, penentuan bacawapres belum dibahas dengan Prabowo dan ketua umum partai politik (parpol) koalisi.
Bagi Zulhas, masih ada cukup waktu sebelum pendaftaran bakal calan presiden (bacapres) dan bacawapres dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Namun, ia memberikan sinyal bahwa penentuan bacawapres pendamping Prabowo tak akan sampai batas akhir pendaftaran.
“Ya mungkin (jelang penutupan pendaftaran), walaupun enggak akhir-akhir. Ya dekat-dekatlah,” ungkap Zulhas di Senopati, Jakarta Selatan, Sabtu (26/8/2023).
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/13/10552451/namanya-masuk-bursa-bakal-cawapres-menko-pmk-saya-tidak-ikut-cawe-cawe