Sea phase itu dilaksanakan setelah para peserta melakukan kegiatan harbour phase sejak 31 Agustus hingga 7 September 2023.
Pelaksanaan sea phase diawali dengan kegiatan apel kelengkapan yang dilaksanakan oleh prajurit TNI AL yang terlibat dalam Super Garuda Shield 2023 dari geladak KRI Surabaya-591, pada Jumat (8/9/2023).
“Memang betul TNI AL yang memimpin, mereka mengikuti dari apa yang sudah kami rencanakan. Dari semua perbedaan, baik doktrin, kebijakan suatu negara dan perbedaan alutsista yang digunakan, sampai sejauh ini dapat kami atasi,” kata Commander Task Group (CTG) Amphibious Exercise, Laksamana Pertama TNI Tunggul, dikutip dari siaran pers Dispenal, Jumat.
Dalam latihan sea phase, TNI AL mengerahkan KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Sultan Hasanudin-366, KRI Surabaya-591, KRI Tombak-629, dan KRI Teluk Banten-516.
Sea phase digelar mulai Jumat (8/9/2023) hingga Selasa (12/9/2023).
Beberapa serial latihan yang dilaksanakan oleh unsur-unsur dari TNI AL, Angkatan Laut Amerika Serikat, dan Singapura seperti MISCEX 832-Screen Exercise, Recognized Air Picture (RAP), ADEX 322-Single Aircraft Attack on HVU, Damage Control Exercise (DCEX), PHOTOEX, GUNEX, dan Amphibious Assault.
Adapun latihan puncak Super Garuda Shield 2023 akan digelar pada Sabtu (9/9/2023) hingga Minggu (10/9/2023).
Terdapat 20 negara yang ambil bagian dalam latihan gabungan tahunan antara TNI dan Komando Indo-Pasifik AS ini.
Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yakni negara yang mengirim personel militer untuk latihan gabungan dan negara observer atau pengamat.
Dikutip dari siaran pers Kedutaan Besar AS, negara yang mengirim personel militer antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Australia, Singapura, Inggris, dan Perancis.
Sementara itu, negara observer terdiri dari Brunei Darussalam, Brasil, Kanada, Jerman, India, Malaysia, Belanda, Selandia Baru, Papua Nugini, Filipina, Korea Selatan, dan Timor Leste.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margino meminta para prajurit TNI yang akan melaksanakan latma Super Garuda Shield 2023, agar melaksanakan latihan bercampur dengan negara-negara peserta.
“Agar latihan ini dilaksanakan campur, sehingga dapat diketahui pola dari negara Amerika (Serikat) seperti apa, pola dari negara Australia seperti apa, sehingga jangan ada yang melakukan latihan masing-masing negara,” kata Yudo, dikutip dari siaran pers Puspen TNI, Selasa (22/8/2023).
Latma Super Garuda Shield kali ini diikuti oleh 2.810 prajurit TNI dan 2.165 personel negara asing.
https://nasional.kompas.com/read/2023/09/09/05560021/kerahkan-5-kri-tni-al-pimpin-sea-phase-latgabma-super-garuda-shield-2023