Salin Artikel

Jurus BJ Habibie Bantah Kritik Proyek Pesawat Bikin Boros Uang Negara

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat mengenal Bacharuddin Jusuf Habibie sebagai cendekiawan mantan Menteri Riset dan Teknologi serta Presiden ke-3 Republik Indonesia.

Ketika menyebut nama Habibie, yang terlintas dalam kepala adalah sosok lelaki cerdas yang kerap berkutat dengan teknologi tinggi.

Akan tetapi, ternyata Habibie tidak selalu berbicara soal penguasaan teknologi tingkat tinggi. Dia juga membantah tuduhan hanya menekankan teknologi canggih saja, dan memboroskan uang untuk proyek-proyek besar seperti pembuatan pesawat terbang dan helikopter.

Menurut wawancara dengan wartawan Kompas Threes Nio di Washington, Amerika Serikat, yang terbit pada 24 April 1990, Habibie mengatakan lembaga yang dipimpinnya, juga menangani berbagai masalah yang secara langsung menyangkut kehidupan dan kesejahteraan rakyat kecil.

Habibie menuduh pihak-pihak yang mengkritiknya di dalam negeri "tidak mau tahu" mengenai keadaan yang sebenarnya, dan "hanya dan mau memberikan citra yang tidak-tidak saja tentang dirinya sebagai orang yang membuat aneh-aneh dan hanya memboroskan uang saja."

"Itu tidak benar," kata Habibie.

Di luar kesibukan membuat pesawat terbang, helikopter dan kapal laut, Habibie mengatakan, dia dan stafnya juga mengadakan penelitian mengenai berbagai masalah yang “sering kali tidak disadari orang”.

Ia juga mengatakan, teknologi canggih juga digunakan di dalam proyek-proyek seperti air minum dan penerangan listrik di desa-desa.

Contohnya proyek penelitian air minum di daerah transmigrasi di Kalimantan. Dengan menggunakan teknologi mereka membuat perangkat yang membersihkan air minum dari zat-zat seperti mangan dan ferro yang merupakan racun.

Ada juga penelitian teknologi makan dalam memperoleh tenaga listrik dari panas matahari, yang diharapkan bisa mencegah pencemaran lingkungan, lebih murah, dan menghemat penggunaan minyak bumi.

Selain itu, Habibie mengatakan, dia dan anak rekan-rekannya juga menangani penelitian mengenai masalah-masalah seperti golongan ekonomi lemah, angkutan umum, dan pengelolaan sampah di DKI Jakarta.

“Sudah sejak zaman Pak Ali Sadikin menjadi Gubernur DKI. Pak Habibie sudah mengadakan penelitian dan memberikan usulan mengenai pengelolaan sampah,” ujar Habibie.

Salah satu penelitian penting yang dilakukan di Jakarta dan kota-kota besar lain seperti Bandung, Semarang sampai Surabaya, adalah mengenai makanan jalanan atau jajanan.

Proyek itu dianggap penting karena 60 persen dari seluruh penduduk di tempat-tempat itu masih hidup dari makanan jalanan, baik sebagai pembeli atau sebagai penjaja makanan.

Salah satu dari hasil penelitian Habibie dan rekan-rekannya adalah banyaknya penggunaan zat warna yang membahayakan, seperti zat warna untuk tekstil, di dalam makanan.

Habibie dan dan departemennya juga melakukan penelitian di daerah terasing seperti Irian Jaya.

Dia mengambil contoh penelitian di Tembagapura. Sebelumnya PT Freeport yang mengolah kawasan itu rutin mendatangkan kebutuhan sayur mayur dari Australia dan Selandia Baru, sedangkan penduduk setempat hanya menonton saja.

Berkat desakan departemennya, penduduk setempat diberdayakan dan kemudian menyediakan segala kebutuhan sayur mayur.

Hemat

Habibie mengatakan, dengan adanya proyek Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN atau PT Dirgantara Indonesia) yang membuat pesawat terbang dan helikopter, Indonesia paling sedikit dapat menghemat 70 persen dari devisa negara untuk pengeluaran di bidang ini.

Hal ini terutama disebabkan karena pengeluaran untuk membeli pesawat dan helikopter yang setiap tahunnya dibutuhkan oleh lembaga dan perusahaan negara seperti AURI (TNI AU), Pertamina, Pelita, dan lain-lain, sekitar 70 persen dapat dibelanjakan di dalam negeri dalam bentuk mata uang rupiah.

Dengan demikian maka penggunaan devisa yang langka dapat ditekan sampai sekitar 30 persen saja dari seluruh biaya pengeluaran.

“Memang kalau beli dari IPTN harus bayar tunai, Kalau beli dari luar negeri dapat kredit. Namun dilihat secara keseluruhan jatuhnya akan sama saja. Yang kita ingin tingkatkan kan cadangan devisa negara,” katanya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/24/21435651/jurus-bj-habibie-bantah-kritik-proyek-pesawat-bikin-boros-uang-negara

Terkini Lainnya

Bertolak ke Riau, Presiden Jokowi Bakal Resmikan Tol dan Sistem Pengelolaan Air

Bertolak ke Riau, Presiden Jokowi Bakal Resmikan Tol dan Sistem Pengelolaan Air

Nasional
Soal Putusan MA, Pakar: Pertimbangan Hukum Hakim Sangat Dangkal

Soal Putusan MA, Pakar: Pertimbangan Hukum Hakim Sangat Dangkal

Nasional
Survei Kepuasan Pelanggan Antam Naik pada 2023

Survei Kepuasan Pelanggan Antam Naik pada 2023

Nasional
4 Terdakwa Kasus Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Vonis Hari Ini

4 Terdakwa Kasus Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Vonis Hari Ini

Nasional
Secepat Kilat MA Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah yang Buka Jalan Kaesang jadi Cagub

Secepat Kilat MA Ubah Aturan Batas Usia Kepala Daerah yang Buka Jalan Kaesang jadi Cagub

Nasional
Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Pakar Bicara Kesamaan Pola Putusan MA dan MK, Terganjal Syarat Pencalonan

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-mal' di Sumsel, Ajak Bocah Makan 'Snack' di Mejanya

Momen Jokowi "Nge-mal" di Sumsel, Ajak Bocah Makan "Snack" di Mejanya

Nasional
Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Pansel Capim KPK: Komposisi Dianggap Bermasalah, Diingatkan Jangan Loloskan Calon Titipan

Nasional
Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Perkuatan Komando dan Interoperabilitas di Kawasan Laut China Selatan

Nasional
Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Penguntitan Jampidsus Dianggap Selesai, Anggota Densus Tidak Disanksi

Nasional
Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Pansel Capim KPK 2024-2029 Didominasi Unsur Pemerintah

Nasional
Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Putusan MA Miliki Modus Sama dengan Putusan MK, Kali Ini Karpet Merah untuk Kaesang?

Nasional
Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Perludem: Putusan MA Keliru, Mencampur Aduk Syarat Calon dan Calon Terpilih

Nasional
Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Pemerintah Arab Saudi Perketat Jalur Masuk Mekkah, Antisipasi Jemaah Haji Ilegal

Nasional
Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke