JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengungkapkan bahwa suaminya, Presiden Joko Widodo, tidak pernah bercerita tentang dirinya akan mendapatkan Bintang Republik Indonesia Adipradana dari pemerintah.
"Terima kasih telah memberi, sebelumnya saya juga enggak paham, karena Pak Jokowi ya enggak cerita," kata Iriana seusai upacara pemberian tanda penghargaan di Istama Negara, Jakarta, Senin (14/8/2023).
Iriana menuturkan, ia tidak tahu menahu bahwa ia akan mendapatkan tanda penghargaan tersebut.
Ia baru mengetahuinya setelah menerima undangan untuk menghadiri acara pemberian tanda penghargaan.
"Kita dapat undangan, saya tanya, kok ini dapat undangan untuk menerima?" ujar Iriana.
Namun, Iriana mengaku dirinya tidak kaget mengenai hal itu.
"Hahaha, enggak. Saya enggak pernah kagetan," ujar dia.
Iriana juga sempat ditanya apakah tanda penghargaan tersebut merupakan sebuah kejutan dari Jokowi.
Menjawab pertanyaan itu, Iriana menyebutkan bahwa suaminya tidak pernah memberikan kejutan.
"Pak Jokowi enggak pernah ngasih kejutan," kata dia.
Jokowi yang berada di namping Iriana lantas memotong, dia mengatakan tanda penghargaan itu diberikan dengan pertimbangan dari Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan.
"Dari Dewan Gelar," kata dia memberi penekanan.
Untuk diketahui, pemberian penghargaan tanda kehormatan ini dilakukan dalam rangka peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain Ibu Negara Iriana, Presiden juga menganugerahkan tanda kehormatan kepada 17 orang lainnya yang berasal dari beragam latar belakang, baik pendidikan, sosial, hukum hingga seni dan budaya.
Berikut daftar lengkapnya:
Bintang Mahaputera Adipradana
- Wury Estu Handayani, Istri Wakil Presiden RI Ma' ruf Amin.
- Sukma Violetta, S.H., LL.M., Anggota Komisi Yudisial RI - Ketua Bidang Pencegahan dan Peningkatan Kapasitas Hakim
- Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi
Bintang Mahaputera Utama
- Prof. (H.C.) Dr. Joko Sasmito, S.H., M.H., Anggota Komisi Yudisial RI - Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi
Bintang Mahaputera Pratama
- Komjen Pol (Purn) Dr. Boy Rafli Amar, M.H., Kepala BNPT (Periode Mei 2020 - Maret 2023)
Bintang Mahaputera Nararya
- Wishnutama Kusubandio, penggiat seni
Bintang Jasa Utama
- Dr. Sumartoyo, S.H., M.Hum., Anggota Komisi Yudisial RI - Ketua Bidang SDM, Advokasi, Hukum, Penelitian dan Pengembangan (Periode 2015 - 2020);
- Prof. Dr. Makarim Wibisono, M.A., Penasehat Senior Menteri LHK Bidang Kerjasama Internasional
- Dr. Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, S.IP., M.Si., Staf Khusus Presiden;
- Sukardi Rinakit, M.A., Ph.D., Staf Khusus Presiden;
- Olly Dondokambey, S.E., Gubernur Sulawesi Utara
Bintang Jasa Pratama
- Drs. R. Soehardjono Sastromihardjo, M.A., Duta Besar Wakil Tetap RI UNEP dan UN Habitat (Periode 2016 - 2020)
- Prof. Sudharto Prawoto Hadi, MES., Ph.D., Guru Besar Manajemen Lingkungan Universitas Diponegoro selaku Ketua Dewan PROPER Kementerian LHK
- Prof. Dr. Edvin Aldrian, B.Eng., M.SC., Peneliti Ahli Utama, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional
Bintang Jasa Nararya
- Almarhum Drs. Ki Mohamad Amir Sutaarga, Ahli Permuseuman.
Bintang Budaya Parama Dharma
- Almarhum Tjokorda Gde Agung Sukawati, Budayawan
- Almarhum Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Djojokusumo, Seniman Kebudayaan dan Pendidikan
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/14/12521611/terima-bintang-adiprana-dari-pemerintah-iriana-pak-jokowi-enggak-cerita