Keempat partai tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golkar, dan PKB.
Lantas, siapa yang akan menjadi bakal cawapres Prabowo usai Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) juga diisi oleh Golkar dan PAN?
Prabowo mengatakan, pembahasan mengenai bakal cawapres sudah disepakati oleh para ketua umum partai koalisi.
Menurutnya, keempat ketum partai koalisi sepakat untuk berdiskusi mencari sosok bakal cawapres terbaik.
"Pembicaraan tentang cawapres kita sudah sepakat bahwa kita akan terus berdiskusi musyawarah untuk mencari calon yang terbaik, yang bisa diterima oleh keempat partai ini," ujar Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu.
Prabowo menegaskan bahwa bakal cawapres akan dibahas secara bersama-sama sebagai satu tim. Sebab, kini mereka telah bergabung untuk melakukan kerja sama politik.
"Setelah bergabung, tentunya kita akan menganggap bahwa semua partai yang sekarang dalam koalisi politik ini, kerja sama politik ini, adalah sahabat, saudara, yang satu bagian, satu tim. Kita akan selesaikan masalah itu sebagai satu tim," katanya.
Bahkan, sejumlah elite PKB melontarkan ancaman partainya bakal hengkang jika Muhaimin Iskandar tidak dipilih menjadi bakal cawapres.
Namun, dengan bergabungnya Golkar dan PAN, maka daftar nama yang ingin maju sebagai bakal cawapres Prabowo semakin bertambah.
Pasalnya, Golkar diketahui terus-terusan mendorong Airlangga Hartarto sebagai bakal capres atau cawapres.
Sementara itu, PAN terus mengusulkan nama Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal cawapres.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/13/12560961/tak-deklarasikan-cak-imin-siapa-bakal-cawapres-prabowo-di-pilpres-2024