Sandiaga mengaku memiliki strategi khusus untuk merangkul pemilih dari kalangan Islam, kaum santri hingga jemaah Nahdlatul Ulama (NU).
“Kita juga ingin para kiai pondok pesantren ini juga merasakan manfaat dari PPP dan perjuangan kita ini adalah dana perjuangan politik amar ma'ruf nahi munkar,” ujar Sandiaga saat ditemui di Masjid At Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (6/8/2023) malam.
Ia mengatakan, PPP merupakan partai yang dilahirkan para kiai, ulama, asatiz, dan habib. Partainya juga memiliki basis pemilih muslim.
Menurutnya, PPP hanya perlu mengkomunikasikan terkait fokus memperjuangkan ekonomi masyarakat, termasuk dalam hal ini adalah pesantren.
Oleh karena itu, Sandiaga Uno menawarkan program santri digitalpreneur.
“Waktu saya turun, dari pesantren itu sama yang disampaikan para santri ini butuh peluang usaha,” kata Sandiaga.
Selain itu, Sandi juga menyatakan PPP akan memanfaatkan big data, teknologi, serta artificial intelligence (AI) untuk mengejar target 11 juta suara pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
Data itu, kata Sandi, telah dikumpulkan, disimpan, dianalisa, dan dipantau secara berkala setiap pekan.
“Kita juga sepakat bahwa target suara 11 juta ini akan kita jangkau dengan teknologi penggunaan social media, big data, dan artificial intelligence,” ujarnya.
Untuk diketahui pada Pemilu 2019, PPP meraup 6,3 juta suara atau 4,52 persen perolehan suara sah yang membuat partai berlambang kabah ini memperoleh 19 kursi di DPR.
Dengan target 11 juta suara, PPP mengincar 50 kursi di DPR RI.
"Tugas ini adalah mencapai target dari pemenangan pilpres juga menambah suara dengan target 11 juta suara maupun juga jumlah kursi, baik di DPR RI dan DPRD kabupaten/kota dan juga provinsi," kata Sandiaga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada 13 Juli 2023.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/07/10012091/ppp-targetkan-11-juta-suara-sandiaga-ingin-pesantren-ikut-rasakan-manfaatnya