Salin Artikel

Sisi Lain Letkol Untung Pelaku G-30-S, Veteran Trikora yang Patah Hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965 adalah Letnan Kolonel Untung Samsuri.

Letkol Untung saat peristiwa itu terjadi menjabat sebagai Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Cakrabirawa.

Sebelum terlibat dalam peristiwa itu, Untung pernah berjasa dalam operasi pembebasan Irian Barat (kini Papua) atau Operasi Trikora.

Ia bahkan pernah menerima Bintang Sakti, tanda penghormatan kepada atas keberanian dan ketabahan tekad soerang prajurit dalam operasi militer dan mendapat kenaikan pangkat istimewa dari mayor menjadi letkol.

Dalam gerakan itu, Untung yang memang disebut-sebut sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia kemudian mengangkat diri sebagai Ketua Dewan Revolusi sekaligus memimpin Gerakan 30 September.

Alasannya buat melindungi Presiden Soekarno yang sekaligus menjadi atasan Untung.

Akan tetapi, gerakan itu gagal dan berhasil dipatahkan oleh TNI Angkatan Darat. Untung dan sejumlah anak buahnya kemudian ditangkap.

Majelis Mahkamah Militer Luar Biasa menjatuhkan hukuman mati kepada Untung.

Dia mengajukan grasi tetapi ditolak. Untung kemudian menemui ajal di hadapan regu tembak di Cimahi pada 1966.

Alex yang merupakan sukarelawan dan terakhir menyandang pangkat kapten pernah memaparkan sisi lain Untung dalam wawancara yang dimuat dalam surat kabar Kompas edisi 28 Desember 1965.

Menurut Alex, Untung yang dia kenal adalah pribadi yang ambisius. Bahkan menurut dia, Untung sempat menolak terjun dari pesawat ke Irian Barat sebelum mengenakan tanda pangkat mayor.

Alhasil, seorang mayor yang juga berada di pesawat terpaksa melepas tanda pangkatnya buat diberikan kepada Untung.

Alex juga menyebut Untung sebagai seorang atheis yang bersikap eksklusif dan tidak senang bergaul.

Untung, kata dia, sempat melarang anak buahnya membeli radio transistor ketika berada di tengah operasi militer itu. Namun, kata Alex, diam-diam Untung membawa pulang lebih dari 1 buat radio yang disebut diperoleh dari hasil memeras etnis Tionghoa.

Selain itu, kata Alex, Untung dikenal berkepribadian kejam. Dia menceritakan, Untung pernah meninggalkan anak buahnya di tengah hutan yang kesulitan berjalan karena kakinya terkilir.

Menurut Alex, saat itu rekan-rekan prajurit sudah bersedia membawa rekan mereka. Namun, Untung menolak usulan itu.

"Lebih baik mati satu orang, daripada menyulitkan semua anggota kesatuan," kata Alex menirukan perkataan Untung.

Alhasil, sang anak buah terpaksa ditinggalkan meski sebenarnya masih bisa diselamatkan.

Akan tetapi, kata Alex, salah satu hal terpuji dari Untung adalah dia bersikap menghormati perempuan.

Menurut Alex, pada suatu waktu Untung jatuh hati dengan seorang perempuan asal Magelang, Jawa Tengah. Namun, hubungan asmara itu kandas.

Untung kemudian lebih memilik mencurahkan isi hati dan pikirannya dengan menulis melalui buku hariannya.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/10/22023041/sisi-lain-letkol-untung-pelaku-g-30-s-veteran-trikora-yang-patah-hati

Terkini Lainnya

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Pemerintah Targetkan Kemiskinan Ekstrem Kurang dari 1 Persen di Akhir Kepemimpinan Jokowi

Nasional
PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

PKB Klaim Kian Banyak Relawan Dorong Kiai Marzuki di Pilkada Jatim

Nasional
Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Menpora Ungkap Pertemuan Prabowo-Ridwan Kamil Bahas Pilkada Jabar

Nasional
Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Anggota DPR Minta Pemerintah Jelaskan Detail Izin Usaha Tambang Ormas

Nasional
Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Akui Tapera Banyak Dikritik, Menteri PUPR: Kita Ikuti Saja Prosesnya

Nasional
Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Hasto Beri Sinyal PDI-P Bakal Lawan Calon Didukung Jokowi di Pilkada 2024

Nasional
Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Terima SK, Khofifah-Emil Dardak Resmi Didukung PAN di Pilkada Jatim 2024

Nasional
PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

PKB Utus Dua Elitenya Bertanding Tingkatkan Elektabilitas untuk Diusung di Pilkada Jabar

Nasional
Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Berseloroh Saat Buka Kotak Suara di Sidang MK, Saldi Isra: Jarang-jarang Ini, Kejadian Langka

Nasional
Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Minta Perkara TPPU Dipercepat, SYL: Umur Sudah 70 Tahun, Makin Kurus

Nasional
Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Kata Zulhas, Jokowi Larang Kaesang Maju Pilkada Jakarta meski Ada Putusan MA

Nasional
Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Soal Wacana Maju Pilkada Jakarta, PSI: Tergantung Mas Kaesang dan KIM

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Hakim Agung Gazalba Saleh di Luar Tahanan, KPK Sebut Sudah Antisipasi Bukti dan Saksi

Nasional
PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

PDI-P Pertimbangkan 3 Menteri Jokowi untuk Pilkada Jakarta: Pramono Anung, Azwar Anas, dan Basuki Hadimuljono

Nasional
Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Soal Komposisi Gugus Tugas Sinkronisasi, Demokrat: Itu Hak Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke