Salin Artikel

Alasan RUU Kesehatan Dibuat, Menkes: Banyak Dokter Bilang Gap Kita dengan Luar Negeri Jauh

Budi Gunadi menyampaikan bahwa banyak dokter maupun tenaga medis lain yang menyatakan kepadanya bahwa celah (gap) bidang kesehatan Indonesia dengan luar negeri berbeda jauh. Hal ini pula yang menjadi sebab banyak orang memilih berobat ke luar negeri.

"Teman-teman juga bisa merasakan, saya ngomong dengan banyak pemain, banyak dokter, banyak perawat. Mereka bilang, 'Pak gap kita dengan luar negeri, jauh'. Itu sebabnya kenapa orang kita pada pindah (berobat) ke luar negeri," kata Budi Gunadi dalam podcast yang ditayangkan Sekretariat Kabinet RI, dikutip Rabu (5/7/2023).

Budi Gunadi mengatakan, RUU juga dibuat lantaran tidak ada satupun negara yang siap menghadapi pandemi Covid-19, termasuk Indonesia. Saat Covid-19 datang, seluruh negara seolah gagap, kelimpungan cara menghadapinya.

Ia mengungkapkan, ketidaksiapan Indonesia dalam menghadapi pandemi terlihat dari banyak aspek, mulai dari obat-obatan, rumah sakit hingga sarana pengembangan vaksin.

Akibatnya, banyak masyarakat yang meregang nyawa karena Covid-19.

Saat awal pandemi pun, Indonesia harus berjuang dan bersaing dengan negara lain agar dapat membeli stok vaksin dari luar negeri.

"Kita enggak siap, banyak yang meninggal saat Covid-19, obat-obatannya enggak siap, penelitiannya enggak siap, jumlah dokternya enggak siap. Rumah sakitnya enggak siap. Itu realitas yang kita hadapi. Makanya ini harus direformasi supaya sistem kesehatannya lebih siap," ujar Budi Gunadi.

Namun, ia tidak memungkiri bahwa ada pihak yang pro dan kontra terhadap upaya mereformasi sistem kesehatan.

Menurutnya, pemerintah dan DPR sudah membuka partisipasi publik selebar-lebarnya sebanyak tiga kali.

"Ya sulit diterima oleh para pemain, biasanya sulit diterima. Bahwa kemudian ada yang merasa, 'Kok saya kasih 100 (masukan), enggak 100-nya diterima', ya wajar. Namanya juga demokrasi," kata Budi Gunadi.

Sebagai informasi, sejauh ini RUU Kesehatan masih menuai pro dan kontra. Sekian puluh organisasi dan lembaga menyatakan tidak setuju.

Terbaru, lima organisasi profesi mengancam akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) jika pembahasan RUU Kesehatan dilanjutkan. Mereka pun menjadikan mogok kerja sebagai salah satu opsi jika aspirasinya tidak didengar.

Hal menonjol lain dalam RUU Kesehatan ini adalah perubahan paradigma kebijakan kesehatan dengan memprioritaskan pencegahan masyarakat dari jatuh sakit melalui penguatan promotif dan preventif.

Selain biayanya akan lebih murah, masyarakat juga akan lebih produktif.

https://nasional.kompas.com/read/2023/07/05/10091011/alasan-ruu-kesehatan-dibuat-menkes-banyak-dokter-bilang-gap-kita-dengan-luar

Terkini Lainnya

Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangkan Pilpres

Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangkan Pilpres

Nasional
Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

Nasional
[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

[POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

Nasional
Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke