Berdasarkan survei tersebut, Prabowo mampu menang di lima teritori. Sedangkan Ganjar di satu teritori. Hal itu disebut bisa terjadi ketika bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, gagal mendapatkan tiket capres.
Dengan demikian, Prabowo akan berhadapan secara langsung dengan Ganjar di Pilpres.
"Prabowo menang di lima teritori meliputi Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali-NTB-NTT, Maluku-Papua. Ganjar menang di satu teritori (yaitu) Jawa," kata Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana dikutip Kompas.com dari YouTube LSI Denny JA, Selasa (6/6/2023).
Ade mengatakan, kemenangan Prabowo atas Ganjar paling tinggi berada di teritori Sulawesi. Elektabilitas Prabowo mencapai 76,2 persen, sedangkan Ganjar hanya memperoleh 22,6 persen di teritori tersebut.
Secara umum kemenangan Ganjar ada di Pulau Jawa, dengan elektabilitas sebesar 52,5 persen. Sedangkan Prabowo sebesar 43,4 persen.
Lebih lanjut, Ade mengatakan, Prabowo menang di tiga provinsi dari lima provinsi terbesar, yaitu di Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Banten. Sedangkan Ganjar menang di dua provinsi, yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kemenangan Prabowo atas Ganjar paling tinggi di daerah Banten dengan elektabilitas Prabowo sebesar 82.2 persen. Dibandingkan, Ganjar yang hanya memperoleh 16,9 persen di wilayah tersebut.
Sementara itu, kemenangan Ganjar atas Prabowo paling tinggi di Jawa Tengah. Elektabilitas Ganjar mencapai 80,6 persen. Angkanya berbanding terbalik dengan elektabilitas Prabowo di wilayah ini sebesar 17,8 persen.
Menurut hasil survei, Prabowo bisa menang telak atas Ganjar dengan selisih 7,2 persen jika Anies tak mendapatkan tiket capres. Tetapi, jika dihadapkan bertiga, Prabowo hanya menang tipis dengan selisih 2 persen atas Ganjar.
Secara rinci jika Pilpres hanya ada dua calon, yaitu Prabowo dan Ganjar, maka elektabilitas yang didapat Prabowo mencapai 50,4 persen, sedangkan Ganjar mendapat elektabilitas sebesar 43,2 persen.
"Namun, posisi dukungan capres tertutup tiga nama menunjukkan, Prabowo unggul tipis dengan 33.9 persen, dan Ganjar di angka 31,9 persen. Lalu Anies, sebesar 20,8 persen," ujar Ade.
Berdasarkan tingkat pekerjaan dan pendidikan
Berdasarkan tingkat pekerjaan, survei yang sama memproyeksi kemenangan Prabowo atas Ganjar paling tinggi di segmen pendapatan di bawah Rp 2 juta perbulan.
Di segmen ini, elektabilitas Prabowo mencapai 51,4 persen, sedangkan Ganjar sebesar 41,4 persen.
Berdasarkan jenjang pendidikan, Prabowo unggul di segmen pendidikan tamat SD ke bawah dan tamat D3 ke atas. Sementara Ganjar menang di segmen pendidikan tamat SMP sederajat dan SMA sederajat.
"Kemenangan Ganjar atas Prabowo paling tinggi di segmen tamat SMA sederajat. Ganjar mencapai 47,7 persen, Prabowo memperoleh 45,4 persen," kata Ade.
Selanjutnya, elektabilitas Prabowo di segmen SMP sederajat 47,9 persen. Angka ini di bawah dari perolehan Ganjar sebesar 50,1 persen.
Namun, elektabilitas Prabowo kembali mengungguli perolehan Ganjar di segmeb tamah D3 ke atas, yakni 47 persen. Sementara Ganjar memperoleh 40,1 persen.
Sebagai informasi, survei dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Dengan 1200 responden, margin of error sebesar 2,9 persen. Survei dilakukan pada tanggal 3-14 Mei 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement, dan focus group discussion.
https://nasional.kompas.com/read/2023/06/06/12534641/survei-lsi-denny-ja-elektabilitas-prabowo-unggul-di-5-teritori-ganjar-1