BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan APRIL Asia Group
Salin Artikel

Menengok Capaian Komitmen April Group dalam Upaya Konservasi dan Restorasi

KOMPAS.com – Sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dan menjaga kelestarian keanekaragaman hayati, para pelaku usaha di berbagai sektor kini dituntut lebih peduli terhadap isu environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola) atau ESG.

Hal tersebut kian urgen dengan diluncurkannya laporan The Global Risk 2023. Laporan tahunan World Economic Forum ini menyebut bahwa kerusakan keanekaragaman hayati dan ekosistem beserta perubahan iklim dan cuaca ekstrem menjadi salah satu ancaman global terbesar di bidang lingkungan pada masa mendatang.

Tanpa perubahan kebijakan dari pemangku kepentingan dan investasi yang signifikan dari sektor swasta, keruntuhan ekosistem diprediksi terjadi lebih cepat. Risiko bencana alam pun lebih besar sehingga langkah-langkah mitigasi iklim terbatas.

Hal tersebut akan meningkatkan risiko bencana alam dan membatasi langkah-langkah mitigasi iklim.

Di Indonesia, langkah mitigasi perubahan iklim dan perlindungan keanekaragaman hayati telah ditunjukkan sejumlah perusahaan. Salah satunya adalah April Group.

Produsen serat, pulp, dan kertas yang juga mengelola hutan tanaman industri (HTI) di Pangkalan Kerinci, Riau, itu aktif melakukan berbagai konservasi dan restorasi dalam mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Adapun konservasi bertujuan menjaga ekosistem yang masih dalam kondisi baik. Sementara, restorasi bertujuan memulihkan ekosistem yang telah mengalami kerusakan atau degradasi.

Sejak 2015, April Group memiliki komitmen 1-for-1. Jadi, setiap 1 hektare (ha) lahan hutan yang dikelola untuk produksi, akan dikonservasi atau direstorasi dengan luas sama.

Bagi produsen kertas merek PaperOne itu, keberadaan operasional HTI di dekat area restorasi tidak hanya memberikan perlindungan dan pengawasan terhadap area yang dilindungi. Metode yang dikenal produksi-proteksi ini juga berkontribusi dalam bentuk pendanaan lewat produksi HTI.

Menurut laporan keberlanjutan April Group terbaru, inisiatif perseroan dalam mengonservasi dan merestorasi lahan mencapai 361.000 ha. Jumlah ini setara dengan 80 persen dari total luas hutan tanaman produksi kelolaan April Group saat ini.

Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Unit Operasional April Group Sihol Aritonang mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengejar target 100 persen pemenuhan komitmen 1-for-1 hingga 2030.

“Komitmen April Group di bidang konservasi dan restorasi ini selaras dalam mendorong target pemerintah untuk mencapai Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net Sink sehingga kami berharap target nol emisi karbon Indonesia dapat tercapai pada 2060 atau lebih cepat,” kata Sihol dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Sebagai informasi, FOLU Net Sink merupakan program prioritas pemerintah lewat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam memitigasi dampak perubahan iklim.

Dalam program tersebut, terdapat aturan soal penyerapan karbon harus setara atau lebih tinggi dari emisi yang dikeluarkan sektor kehutanan pada 2030. Adapun upaya yang berkontribusi langsung terhadap target FOLU adalah pengelolaan hutan lestari dan restorasi.

Untuk diketahui, luasan kawasan konservasi dan restorasi April Group mencakup proyek restorasi hutan rawa gambut terbesar di Pulau Sumatera dan Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang berlokasi di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang.

Kawasan proyek RER sendiri mencapai 150.693 ha atau setara dengan dua kali luas wilayah Singapura.

RER jadi proyek restorasi terbesar di Sumatera

Oleh April Group, RER diinisiasi pada 2013 dengan tujuan melindungi, merestorasi, dan melestarikan ekosistem di lahan gambut sembari menjaga stok karbon dan keanekaragaman hayati.

Keseriusan April Group terhadap proyek RER dibuktikan dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau Conference of The Parties (COP) di Paris pada 2015.

Dalam konferensi itu, perusahaan menginvestasikan dana sebesar 100 juta dollar AS untuk kegiatan restorasi RER selama 10 tahun.

Memasuki tahun ke-10, April Group lewat proyek RER mampu mengidentifikasi 846 spesies biota yang diperlukan dalam menjaga dan memulihkan kawasan hutan, sebagaimana Laporan Kemajuan RER 2021.

Keseluruhan biota itu meliputi 78 spesies mamalia, 317 spesies burung, 106 spesies amfibi dan reptil, 198 spesies pohon, 89 spesies ikan, dan 58 spesies serangga.

Dari total tersebut, sebanyak 37 spesies di antaranya merupakan spesies dengan kategori rentan, 22 spesies terancam, dan 13 spesies kritis menurut daftar The International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Masih dari laporan sama, lewat proyek RER, April Group sukses merestorasi hutan seluas hampir 12.000 ha dan mengembangkan 38.000 bibit di tujuh persemaian alam di kawasan RER. Selain itu, membangun 87 bendungan untuk menutup 31 sistem kanal sepanjang 176,3 kilometer (km) di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang.

Lebih dari itu, selama sembilan tahun berturut-turut, kawasan hutan dalam proyek RER juga terhindar dari kebakaran.

Pada 2021, April Group mendirikan Eco-Research Camp di kawasan RER. Sejak saat itu, kawasan ini bertambah fungsi, yakni sebagai pusat eksplorasi, kolaborasi, dan edukasi tentang lanskap rawa gambut tropis di Tanah Air.

Belum lama ini, tim ekolog RER berhasil mempublikasikan artikel terkait eksistensi kucing tandang (Prionailurus planiceps) di Semenanjung Kampar dalam jurnal peer-review, Oryx - The International Journal of Convention.

April Group akan terus berkomitmen untuk mendanai sektor konservasi dan restorasi hingga 2030.

Pada 2020 saja, perusahaan itu telah menyisihkan 1 dollar AS dari setiap ton serat HTI yang dipanen per tahun.

Hal tersebut merupakan salah satu target dalam komitmen keberlanjutan satu dekade April Group, APRIL2030.

Melalui APRIL2030, perusahaan akan memperkuat dukungan dalam pelestarian satwa liar di Indonesia, termasuk spesies yang terancam punah, melalui kemitraan dan kerja sama.

Seluruh komitmen APRIL2030 diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi alam, iklim, dan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan, sebagaimana Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang digagas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/31/15055661/menengok-capaian-komitmen-april-group-dalam-upaya-konservasi-dan-restorasi

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke