Dalam kesempatan itu, Ma'ruf berpesan agar pabrik Ajinomoto yang ada di Indonesia memberi manfaat kepada masyarakat yang berada di sekitarnya.
"Jangan sampai ada pabrik besar, ekonomi perusahaan tumbuh, tapi masyarakat di sekitarnya itu terabaikan," kata Ma'ruf, Selasa, dikutip dari siaran pers.
Ma'ruf menuturkan, perusahaan asal Jepang itu misalnya dapat menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat untuk menjalankan bisnis serta memberdayakan bahan-bahan lokal dari sekitar pabrik.
Ia menegaskan, keberadaan sebuah perusahaan besar harus memberi manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Saya kira (Ajinomoto) bisa membantu dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal, misalnya, bahan-bahan apa dari masyarakat sekitar yang bisa mengisi di Ajinomoto," ujar Ma'ruf.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini pun mengapresiasi Ajinomoto yang selama ini sudah mengembangkan produk halal di Indonesia.
Sementara itu, Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo menegaskan bahwa perusahannya berkomitmen mendukung visi Indonesia sebagai pemain utama di industri halal.
"Kami termasuk produsen aji no moto (penyedap rasa) yang memiliki sertifikat jaminan halal pertama kali di Indonesia. Ya, memang berkat bimbingannya Pak Kiai Ma’ruf waktu beliau dulu di MUI,” ujar Yudho.
Yudho mengatakan, PT Ajinomoto Indonesia juga telah mulai mengarah ke industri hijau melalui kebijakan pengurangan pemakaian material plastik sebesar 30 persen pada produksi monosodium glutamat (MSG)-nya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/05/16/18193411/bertemu-bos-ajinomoto-wapres-minta-pabrik-tak-abaikan-masyarakat-sekitar
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.