Salin Artikel

Mengenal Tahap Pendidikan Kopassus yang Lahirkan Prajurit Elite, dari Para hingga Komando

Ketangguhan mereka tak bisa lepas dari kerja keras dalam menjalani pendidikan dan pelatihan.

Bagi prajurit TNI Angkatan Darat yang ingin bergabung dengan Korps Baret Merah, mereka harus menjalani seleksi awal dan sejumlah tahapan pendidikan yang menguras fisik dan mental.

Berikut tahapan pendidikan untuk menjadi prajurit Kopassus:

1. Seleksi awal

Dikutip dari buku "Kopassus untuk Indonesia, Profesionalisme Prajurit Kopassus" karya Iwan Santosa dan E.A Natanegara, tahap awal yang mesti dilalui adalah seleksi awal sebelum mengikuti pendidikan.

Salah satu syaratnya adalah calon prajurit Kopassus haruslah prajurit TNI Angkatan Darat aktif dengan masa penugasan minimal empat tahun dan sudah pernah dikirim dalam tugas operasi.

Mereka akan diseleksi secara ketat mulai dari postur tubuh, kesehatan, fisik, wawasan kebangsaan, kesetiaan kepada NKRI, serta tes akademis dan psikologi.

Syarat lain adalah calon peserta didik sedang tidak berurusan dengan kasus hukum serta mendapat rekomendasi dari komandan satuan di kesatuannya masing-masing.

2. Pendidikan Para Dasar dan Pra-Dikko

Setelah dipastikan lolos seleksi awal, peserta didik menjalani tahapan berikutnya yakni Pendidikan Para Dasar dan Pra-Pendidikan Komando (Pra-Dikko).

Peserta didik akan menempuh pendidikan ini selama dua bulan di Batujajar, Bandung, Jawa Barat, sebelum mengikuti Pendidikan Komando.

Pada tahap ini, peserta didik mendapatkan pembekalan dasar seperti menembak, teknik dan taktik tempur, dan lain-lain.

Latihan ini dimulai dengan tahap hutan-gunung, di mana peserta didik akan berlatih teknik dan taktik pertempuran hutan hingga kemampuan survival.

Tahap ini ditutup dengan long march dari Bandung ke Cilacap, Jawa Tengah.

Setelah melewati tahap hutan-gunung, peserta didik menjalani tahap rawa-laut di Cilacap.

Tahap ini menjadi tantangan terberat bagi setiap peserta didik karena mesti menjalani infiltrasi melalui rawa-laut, simulasi pertempuran, simulasi pelolosan dari kamp tawanan, termasuk berenang ke Nusa Kambangan.

Pelatihan ini akan ditutup dengan pelantikan sebagai prajurit Komando di Pantai Permisan dan berhak disematkan brevet Komando, mengenakan brevet merah, dan mendapat sebilah pisau Komando.

4. Pendidikan Spesialisasi Dasar

Bagi prajurit yang sudah menyandang brevet Komando akan ditempatkan di Grup 1 Kopassus yang merupakan satuan Para Komando.

Tes psikologis yang dijalankan selama pendidikan akan menjadi rujukan terhadap minat dan kemampuan prajurit untuk mengambil materi spesialisasi dasar.

Adapun materi spesialisasi dasar tersebut meliputi, tembak runduk, pendaki serbu, zeni demolisi, peralatan, perhubungan, dan kesehatan.

5. Pendidikan Spesialisasi Lanjutan

Masih dikutip dari buku yang sama, selanjutnya prajurit akan menjalankan pelatihan pertempuran hutan selama satu setengah bulan.

Setelah mengantongi brevet pertempuran hutan, prajurit akan kembali ke kesatuannya di Grup 1 Kopassus dan siap melaksanakan tugas operasi.

Berikutnya, lewat rangkaian tes psikologis, prajurit akan mengikuti pendidikan spesialisasi lanjutan dan pengembangan spesifik kemampuan sandi yudha dan penanggulan teror.

https://nasional.kompas.com/read/2023/03/17/10045781/mengenal-tahap-pendidikan-kopassus-yang-lahirkan-prajurit-elite-dari-para

Terkini Lainnya

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang Online dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke