Namun, Yudo juga realistis bahwa anggaran pemenuhan sebagian digunakan untuk penanganan pandemi Covid-19.
"Jadi kita semaksimal mungkin menuju itu (capaian MEF) sampai 2024. Nah tentunya kan kemarin terhalang penanganan Covid-19 selama dua tahun. Tentunya kita tetap memaksimalkan pemenuhan itu. Ya harapan kita seratus persen," ujar Yudo usai memimpin upacara operasi penegakan ketertiban (gaktib) dan yustisi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo mengatakan, datangnya pesawat C-130J Super Hercules menambah persentase MEF dari Indonesia.
Akan tetapi, Prabowo berpandangan agar persentase pemenuhan MEF semestinya tidak dijadikan patokan.
"Jangan terlalu berpaku pada persen-persen, tetapi yang paling penting adalah kesiapan kemampuan operasi kita. Jadi itu yang kita kejar, kita ingin sedekat mungkin ke 100 persen," kata Prabowo usai peresmian pesawat C-130J di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintah akan terus berusaha memenuhi capaian MEF, tetapi mesti menyesuaikan dengan jumlah anggaran yang tersedia.
"Ya semuanya, semuanya disesuaikan dengan anggaran yang kita miliki, tapi kita memang ingin berusaha agar terpenuhi," kata Jokowi.
Sejauh ini, MEF TNI dari tiga matra baru menyentuh angka 65,06 persen pada awal 2023. Rinciannya, TNI AD 77,38 persen, TNI AL 66,29 persen, dan TNI AU 51,51 persen. Data dihimpun berdasarkan pemaparan saat Rapat Pimpinan TNI 2023.
Diketahui, MEF merupakan standar kekuatan pokok dan minimal TNI yang mutlak disiapkan sebagai prasyarat utama terlaksananya efektivitas tugas pokok dan fungsi TNI dalam menghadapi ancaman aktual.
Tambah pesawat tempur hingga modernisasi kapal
Dalam upaya pemenuhan MEF tersebut, Prabowo mengatakan bahwa Indonesia harus menambah pesawat tempur.
Prabowo menyebutkan, pemerintah sudah sepakat untuk mendatangkan pesawat tempur Rafale asal Perancis dan akan terus bernegosiasi untuk mendapatkan pesawat tempur lainnya.
"Ya (menambah pesawat tempur) itu suatu keharusan, ya kita akan menambah pesawat tempur Rafale dari Perancis, kemudian kita sementara lagi negosiasi untuk menambah pesawat-pesawat lain," kata Prabowo.
Prabowo menuturkan, kendati pemerintah sudah dipastikan membeli pesawat Rafale, pesawat tersebut baru akan datang dalam waktu 3-5 tahun mendatang.
"Kita juga akan rencana juga mengakuisisi pesawat-pesawat yang tidak baru tapi masih muda usianya, rencana kita akan mengambil beberapa pesawat dari luar negeri yang masih muda," kata Prabowo.
Selain itu, TNI AL juga sedang memodernisasi 41 kapal perang, 27 di antaranya diharapkan sudah selesai dimodernisasi sebelum Desember 2023.
"Insya Allah akhir tahun, saya berharap paling lambat Hari Armada, Hari Armada adalah 5 Desember ya, kita akan sudah siap 27 kapal perang yang sudah dimodernisasi," tutur Prabowo.
Pemerintah, kata Prabowo, juga memprioritaskan rencana pengadaan berbagai kapal untuk memperkuat armada TNI AL, baik itu kapal selam, kapal fregat, kapal cepat, maupun kapal peluru kendali.
Terkendala dana dan geopolitik
Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengatakan bahwa pemenuhan MEF berkelindan dengan kebijakan fiskal pemerintah.
Dengan anggaran yang disetujui bagi Kementerian Pertahanan untuk 2023 sebesar Rp 134 triliun, target MEF 100 persen pada 2024 sulit tercapai.
“Dengan posisi capaian MEF kita saat ini yang masih kurang dari 70 persen, masih berat untuk mencapai target 100 persen MEF dalam waktu kurang dari dua tahun yang tersisa,” ujar Fahmi saat dihubungi, Kamis (9/3/2022) petang.
Fahmi juga menyebutkan bahwa pemenuhan MEF berkaitan dengan fluktuasi geopolitik dan dinamika kawasan maupun global, seperti halnya perang Rusia-Ukraina.
Sebagai contoh, pemeliharaan dan perawatan (harwat) tank Leopard milik TNI AD tersendat akibat perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung mereda.
Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri (Danpussenkav) Mayjen TNI Yanuar Adil dalam webinar bertajuk “Setahun Perang Rusia-Ukraina: Pembelajaran bagi Strategi Pertahanan Angkatan Darat” yang digelar LAB 45 secara daring, Kamis (23/2/2023) mengatakan bahwa negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO) ikut memasok suku cadang tank Leopard ke pihak Ukraina.
“Kita mempunyai tank Leopard. Dampaknya, eksesnya, negara-negara NATO sekarang suku cadangnya sudah diambil untuk memenuhi tank-tank Leopard mereka untuk dikirim ke Ukraina,” ujar Yanuar.
“Sehingga ranpur (kendaraan tempur) kita, yang notabene anggarannya, saya enggak ngerti ya, anggaran yang sekarang, kemarin turun dari sekian juta, turun sekian, dan belum ada perawatan sama sekali,” ucap Yanuar.
Sejauh ini, lanjut Yanuar, tank Leopard milik TNI AD belum pernah dilakukan harwat sejak didatangkan dari Jerman.
“Kalau kita sekarang memesan suku cadang ke Jerman, itu mungkin sudah habis. Jadi ya mungkin saya memohon anggaran pertahanan ke depan berkaitan dengan harwat ini segera dilaksanakan,” kata Yanuar.
Target realistis
Pengamat Intelijen dan Pertahanan Simon Ngasiman Djoyonegoro mengatakan bahwa target capaian MEF yang diperbarui realistis.
Diketahui, pemerintah menurunkan target menjadi 70 persen dari yang sebelumnya 100 persen.
“Untuk mencapai target MEF 100 persen tentu saja cukup berat untuk dicapai, terlebih tiga tahun terakhir alokasi APBN untuk MEF tidak bisa dipenuhi seluruhnya karena kondisi pandemi Covid-19,” kata Simon saat dihubungi, Kamis kemarin.
“Karenanya, penurunan target ke 70 persen, sebagaimana yang disampaikan Presiden Jokowi, tampaknya cukup realistis,” ujar Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jakarta itu.
Simon mengtakan, pemenuhan capaian MEF juga bisa dikejar melalui menggenjot industri pertahanan yang sudah terbangun dan memaksimalkan investasi industri pertahanan.
“Jadi, tidak bisa hanya mengandalkan APBN,” kata Simon.
Sementara itu, Khairul Fahmi menyatakan bahwa pemenuhan MEF tidak hanya soal belanja alutsista.
Oleh karena itu, Fahmi berharap aspek lain seperti sarana-prasarana pertahanan, pengembangan organisasi, maupun peningkatan kapasitas SDM, juga harus diperhatikan.
https://nasional.kompas.com/read/2023/03/10/11381291/minimum-essential-force-2024-harapan-panglima-tni-tetap-100-persen-tapi