Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas": Kepuasan Publik soal Penuntasan Kasus oleh Aparat Meningkat, Dipengaruhi Kasus Sambo

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023 menunjukkan bahwa ada peningkatan terhadap kepuasan publik soal penuntasan kasus kekerasan oleh aparat dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Dikutip dari Harian Kompas, berdasarkan hasil survei tersebut, kepuasan terkait penuntasan kasus kekerasan oleh aparat dan pelanggaran HAM naik cukup signifikan dari 45,8 persen pada Oktober 2022 menjadi 51,1 persen pada Januari 2023.

Menurut tim Litbang Kompas, kenaikan tersebut tak lepas dari proses hukum yang dijalani oleh eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Ferdy Sambo dan anak buahnya dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Sebab, survei dilakukan bersamaan dengan proses persidangan yang dijalani oleh Sambo.

"Penegakan hukum yang relatif transparan dan terbuka ini bisa jadi turut memengaruhi persepsi publik soal penegakan hukum. Dari kasus ini, publik bisa menilai, siapa pun dengan pangkat apa pun tetap tunduk di bawah hukum," tulis tim Litbang Kompas.

Kesimpulan ini diperkuat dengan kepuasan publik dalam aspek jaminan kesetaraan di mata hukum.

Survei mencatat, sebanyak 49 persen responden menyatakan puas pada aspek menjamin perlakuan yang sama kepada semua warga, angkanya pun meningkat dari 45,3 persen pada Oktober 2022.

Kendati demikian, tim Litbang Kompas mengingatkan bahwa capaian positif ini bisa hilang bila pemerintah tidak berhati-hati.

Setelah kasus Sambo selesai, pemerintah dinilai masih memiliki utang penuntasan kasus Tragedi Kanjuruhan yang tampak lebih sulit diselesaikan.

Bahkan, sidang kasus Tragedi Kanjuruhan juga sempat diwarnai oleh yel-yel dari sejumlah anggota Brimob yang oleh sebagian pihak dimaknai sebagai bentuk intimidasi.

"Insiden-insiden seperti ini, jika terus terjadi, berpotensi menggerus apresiasi publik soal penegakan hukum yang kini tengah mendapatkan momentum positif," tulis Litbang Kompas.

Adapun hasil survei Litbang Kompas secara umum menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin meningkat dari 62,1 persen pada Oktober 2022 menjadi 69,3 persen pada Januari 2023.

Secara khusus, kepuasan di sektor penegakan hukum juga meningkat dari 51,5 persen pada Oktober 2022 menjadi 55,1 persen pada Januari 2022.

Jajak pendapat ini berlangsung 25 Januari-4 Februari 2023, dan melibatkan 1.202 responden yang diambil dari 38 provinsi di Indonesia.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka, sedangkan sampel dipilih secara acak menggunakan sistematis bertingkat.

Menggunakan metode itu memiliki kepercayaan publik 95 persen, dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/20/06400601/survei-litbang-kompas-kepuasan-publik-soal-penuntasan-kasus-oleh-aparat

Terkini Lainnya

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke