Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono meminta masyarakat untuk menghindari bangunan retak atau rusak akibat gempa bumi.
"Tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Daryono dalam siaran pers, Selasa (7/2/2023).
Ia juga meminta masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa.
Kemudian, jangan masuk ke rumah terlebih dahulu bila tidak kuat terhadap getaran gempa.
"Pastikan bangunan cukup tahan gempa dan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar Daryono.
Lebih lanjut, Daryono mengungkapkan bahwa gempa bumi ini merupakan gempa tektonik.
Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan episenter gempa terletak pada koordinat 7,40° LS; 105,90° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km barat daya Bayah, Banten pada kedalaman 41 km.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," kata Daryono.
Hingga pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
https://nasional.kompas.com/read/2023/02/07/09144371/gempa-bumi-m-52-guncang-banten-bmkg-tetap-tenang-hindari-bangunan-retak