Salin Artikel

Asops Kapolri Sebut Manajemen Risiko di Stadion GBK Belum Maksimal

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Kapolri bidang Operasi (Asops) Irjen Agung Setya Imam Effendi menyebut bahwa manajemen risiko terkait pengamanan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) masih belum maksimal.

Hal ini disampaikan Irjen Agung saat memaparkan kegiatan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion GBK yang digelar Polri selama sembilan hari.

Menurut Agung, data tersebut ditemukan berdasarkan hasil simulasi pengamanan yang dilakukan selama kursus simulasi pengamanan di Stadion GBK.

“Kemudian manajemen risiko belum dilakukan maksimal oleh pengelola,” ujar Agung dalam acara Penutupan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/2/2023).

Selain itu, Agung menyebut, hasil dari simulasi pengamanan tersebut terkait proteksi ancaman. Ia menyebut, Kawasan Stadion GBK dekat dengan dua objek vital yakni Gedung DPR, perkantoran pemerintah, dan pusat perbelanjaan.

Selanjutnya, dari hasil simulasi juga diketahui Stadion GBK memiliki pintu masuk cukup banyak.

“Pada akses stadion yaitu 94 pintu kecil untuk orang dan 20 akses jalan raya menuju ke Stadion Utama Gelora Bung Karno,” imbuhnya.

Menurutnya, peserta kursus tak hanya melakukan simulasi kegiatan pengamanan di Stadion GBK, pada hari kelima atau 29 Januari 2023, seluruh tim meninjau kesiapan Polres Bekasi dalam rangka kegiatan pengamanan pertandingan sepak bola antara Persija dan Persikabo di stadion Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi.

Selain itu, para peserta kursus juga melakukan diskusi tentang pengamanan serta fasilitas dan kelengkapan stadion yang digunakan dalam pertandingan sepak bola.

Mereka juga mempelajari kejadian masa lalu melalui pemutaran video kerusuhan suporter pada pertandingan sepak bola di Skotlandia.

“Dengan hasil diskusi dapat disimpulkan, bahwa yang pertama perlu penyiapan jalur exit bagi penonton yang akan keluar lapangan jika sewaktu-waktu terjadi kerusuhan. Yang kedua perlu diadakan fasilitas kesehatan dan pemadam kebakaran,” ucap Agung.

“Yang ketiga bila terjadi perubahan dari situasi hijau dan kuning ke situasi merah, pengamanan di zona satu oleh senior security officer dengan kendali teknis oleh kepolisian, dan jika di zona dua sepenuhnya oleh aparat Kepolisian,” imbuhnya.

Diketahui, Kursus Manajemen Pengamanan Stadion atau Stadium Security Management Course terkait pengamanan di setiap kompetisi sepak bola digelar 25 Januari sampai 2 Februari 2023 di Hotel Century Park, Jakarta Pusat.

Peserta kursus terdiri dari 66 orang yang terdiri dari 34 Kepala Biro Operasional (Karoops) di polda jajaran, 22 orang dari Satuan Kerja Mabes Polri, dan 10 lainnya dari kementerian/lembaga terkait.

Kursus tersebut mendatangkan sejumlah pengajar profesional dari Conventry University, Inggris.

https://nasional.kompas.com/read/2023/02/01/14402871/asops-kapolri-sebut-manajemen-risiko-di-stadion-gbk-belum-maksimal

Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke