Salin Artikel

Demokrat Ungkit Pembahasan Tim Kecil Saat Nasdem Tanya Komitmen Dukungan ke Anies

Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng merespons Nasdem yang menunggu sikap Demokrat apakah tetap mendukung Anies Baswedan sebagai capres jika akhirnya cawapres koalisi bukan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kan sekarang masih sedang dibicarakan di Tim Kecil. Silakan dibahas secara bersama dan setara," kata Andi Mallarangeng saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

Andi mengatakan bahwa dirinya sudah menerima laporan dari tim kecil.

Berdasarkan laporan itu, pembicaraan bakal koalisi perubahan, termasuk pasangan calon (paslon) sudah sangat maju.

Di sisi lain, diakuinya bahwa masih terdapat beberapa poin yang belum selesai dibahas di tim kecil

Andi Mallarangeng kemudian menegaskan posisi Demokrat dalam penjajakan koalisi, khususnya mengenai pengumuman paslon.

"Posisi kami memang adalah kesepakatan itu harus utuh satu paket," ujarnya.

Ia menilai, koalisi yang dihuni Golkar, PPP dan PAN itu bahkan belum memiliki kejelasan secara menyeluruh, termasuk soal pencapresan.

"Sampai sekarang mereka pun belum bisa menentukan capres dan cawapresnya," kata Andi.

Oleh karena itu, Andi mengajak partai-partai di bakal koalisi perubahan untuk menyepakati terlebih dulu poin-poin penjajakan.

"Setelah itu, kita deklarasi secara bersama. Kami tetap optimistis hal itu akan tercapai," ujarnya.

Ia juga mengaku optimistis bahwa koalisi perubahan bakal benar-benar terbentuk tidak lama lagi.

Dari terbentuknya koalisi, ia menilai hal tersebut menjadi penanda bahwa telah tercapai poin-poin penjajakan.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali tak mau buru-buru membicarakan AHY sebagai cawapres Anies Baswedan.

Ia mengungkapkan sejumlah alasannya. Pertama, Nasdem sejak awal tak mau penentuan cawapres dilakukan dengan membahas figur tertentu.

"Kita tidak mau, jangan bicara dulu tentang orang. Jadi jangan kemudian ya saya bergabung, saya mau ini ya. Saya bergabung saya minta ini. Artinya ini kan mengunci,” ujar Ali pada wartawan, Selasa (24/1/2023).

“Pertanyaannya, kalau tidak dengan itu (AHY) apakah mau tetap dukung Anies?” katanya lagi.

Namun, hal itu dibahas setelah dua calon mitra koalisinya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Demokrat mendeklarasikan Koalisi Perubahan dengan kesepakatan mengusung Anies sebagai capres.

Sebab, hal itu menunjukan adanya komitmen untuk berkoalisi, serta memberi kepastian tiket Anies untuk berkompetisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

https://nasional.kompas.com/read/2023/01/25/18523091/demokrat-ungkit-pembahasan-tim-kecil-saat-nasdem-tanya-komitmen-dukungan-ke

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke