Sebab, keluarga khawatir tidak ada yang menjaga Lukas Enembe selama 24 jam di rumah sakit.
"Kalau kita enggak lihat (keadaan Lukas selama) 24 jam, siapa yang jaga di dalam. (Khawatir kalau) terjadi apa-apa, jantung terganggu, ginjal terganggu, stroke. (Sekarang) Ini kan tidak boleh (dikunjungi), (kami) mohon," kata Adik Lukas, Elius Enembe saat ditemui RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/1/2023) malam.
Mereka berharap akses menjenguk dibuka oleh KPK. Sebab,, keluarga juga ingin membawa makanan dan pakaian maupun keperluan pribadi yang dibutuhkan Lukas Enembe.
"Harapan keluarga, akses mau lihat bapak mau membawa makanan, bawa pakaian, ini harus dibuka. Bagaimana bawa makanan, bagaimana ganti pakaian, enggak bisa. Ini kan tidak boleh," ujar Elius.
Sementara itu, Kuasa Hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona mengatakan, permintaan keluarga bukan tanpa alasan.
Menurutnya, permintaan ini telah dijamin oleh KUHAP pada Pasal 54 hingga 72.
"Permintaan keluarga bukan mengada-ada, dijamin KUHAP. Tersangka berhak dikunjungi dokter, keluarga, rohaniawan dalam rangka penguatan," kata Petrus.
Lukas Enembe kemudian diamankan di Mako Brimob Kotaraja Jayapura.
Tidak berselang lama, politikus Partai Demokrat itu dibawa ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dikawal Komandan Satuan (Dansat) Brimob dan Irwasda Polda Papua, Lukas dibawa ke Manado menggunakan maskapai Trigana Air untuk transit.
Selanjutnya, Lukas Enembe dibawa ke Jakarta melalui jalur udara.
Setibanya di Jakarta, Lukas menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
"Tim dokter RSPAD memutuskan, menyimpulkan, bahwa terhadap tersangka Lukas Enembe diperlukan perawatan sementara di RSPAD," kata Ketua KPK Firli Bahuri dalam jumpa pers di RSPAD, Selasa (10/1/2023) malam.
Kemudian, pada Rabu (11/1/2023), KPK memutuskan untuk menahan Lukas Enembe untuk 20 hari ke depan.
Namun, KPK juga memutuskan untuk membantarkan Lukas Enembe karena kondisi kesehatannya.
https://nasional.kompas.com/read/2023/01/12/10273571/keluarga-lukas-enembe-harap-kpk-beri-izin-menjenguk-lukas-di-rspad