Salin Artikel

TNI dan Rakyat Manunggal dalam “Prau Layar”

Di tengah suasana riang-gembira tersebut hadir ungkapan semangat manunggaling TNI dengan rakyat seperti yang digelorakan Panglima Besar, Jenderal Soedirman, pada masa bangsa Indonesia melawan angkara murka Belanda yang tidak ingin melepas Indonesia dari cengkeraman kolonialisme.

Ratusan tentara yang asyik berjoged terdiri dari berbagai suku Nusantara mulai dari Aceh sampai Papua merupakan ungkapan Bhinneka Tunggal Ika bukan sekedar slogan tetapi terbukti menjadi kenyataan.

Dengan lirik lagu yang melukiskan kegembiraan berlayar dengan perahu layar, terkesan seolah Ki Narto Sabdho menggubah mahakarya tersebut khusus untuk memanunggalkan TNI dengan rakyat dalam syair: "yo konco ning gisik gembiro/ alerap lerap banyune segoro / angliyak numpak prau layar / ing dino minggu keh pariwosoto / alon praune wis nengah / byak byuk byak banyu pinelah/ ora jemu jemu karo mesem ngguyu / ngilangake roso lungkrah lesu/ adik njawil mas jebul wes sore / witing kelopo katon ngawe-awe/ prayogane becik bali wae dene sesuk esuk".

Suasana kerakyatan dan kesederhanaan juga mantap hadir pada lagu gubahan almarhum Ki Narto Sabdho yang sempat dipopulerkan antara lain oleh almarhum Didi Kempot.

Sementara untaian melodi yang dirangkai sang mahadalang pada lagu Prau Layar tak pernah henti menggetar sukma di lubuk sanubari saya. Menakjubkan bagaimana mahaguru seni musik tradisional Jawa saya tersebut sakti mandraguna dalam melebur pancanada slendro yang polifonik musik tradisional Jawa dengan diatonika maupun harmoni musik tradisonal Barat.

Dengan nada 7 secara repetitif mengawali lagu Prau Layar yang kemudian memengaruhi nada repetitif 1 mengawali lagu Gethuk mahakarya Manthous, pada bait pertama Ki Narto Sabho masih bertahan pada pentatonik 13457. Namun secara kurang lazim berawal justru dengan nada 7 meski kemudian mendarat di nada lazim yaitu 3.

Pada bait pertama Prau Layar, Ki Narto Sabdho tidak melewatkan kesempatan untuk bermain logika irama sinkopis sebagai ekspresi suasana homo ludens sekaligus humoristis. Tak heran bahwa pada pergelaran wayang kulit maupun wayang orang, Prau Layar favorit ditampilkan pada episode goro-goro sebagai pendukung kejenakaan para punakawan.

Keajaiban nusikal terjadi pada bait refrain di mana secara tetap serasi dan selaras, mendadak nada 2 yang asing bagi 13457 secara tetap serasi dan selaras diselipkan oleh Ki Narto Sabdho untuk mengiringi syair bersifat onomatopoeais melukiskan suara perahu layar berlayar mengarungi air.

Di sini kembali terbukti kesaktian Ki Narto Sabdho dalam mandraguna melebur kaidah musik tradisional Barat dengan musik tradisional Jawa tanpa mengorbankan nilai-nilai ekstetikal nan adiluhur yang terkandung di dalam sukma kedua warisan kebudayaan dunia.

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/14/09335201/tni-dan-rakyat-manunggal-dalam-prau-layar

Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke