JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberian pangkat letnan kolonel (letkol) tituler TNI terhadap presenter Deddy Corbuzier memancing beragam reaksi dari Senayan. Para anggota DPR mengaku kaget dan heran atas pemberian pangkat tersebut.
Pangkat letkol tituler TNI untuk Deddy Corbuzier itu diberikan secara langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Juru Bicara Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Deddy Corbuzier punya kemampuan khusus yang dibutuhkan oleh TNI, yakni kapasitas komunikasi di media sosial.
Setelah menerima pangkat tersebut, Deddy dihadapkan dengan tugas sebagai duta komponen cadangan (komcad) dan melakukan sosialisasi sekaligus kampanye terkait isu-isu pertahanan.
Kampanye tersebut akan dijalankan Deddy Corbuzier melalui media sosial.
Sementara itu, calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut pemberian pangkat letkol tituler TNI untuk Deddy Corbuzier merupakan usulan dari kepala staf angkatan.
Akan tetapi, Yudo tidak menyebut secara terang siapa kepala staf angkatan TNI yang dimaksud.
Yudo pun berharap Deddy Corbuzier membawa kemajuan nama baik TNI atas jabatan ini.
Ketua Komisi I DPR kaget
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid terkejut mendengar kabar presenter Deddy Corbuzier diberikan pangkat letkol tituler TNI.
Meutya Hafid mengatakan, tidak ada komunikasi baik dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) maupun TNI terkait pemberian pangkat letkol tituler untuk Deddy Corbuzier.
"Ya saya juga kaget, jujur kaget. Karena belum dikomunikasikan ke Komisi I DPR," ujar Meutya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2022).
Meutya mengungkapkan, pada prinsipnya, orang non militer diberikan pangkat tituler TNI memang tidak masalah.
Akan tetapi, publik berhak mendapat penjelasan agar pemberian pangkat perwira menengah terhadap Deddy Corbuzier tidak menuai kontroversi.
PKS heran
Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Al Muzzammil Yusuf mengaku heran atas disematkannya gelar pangkat letkol tituler terhadap Deddy Corbuzier.
Pasalnya, ia tidak melihat bahwa performa TNI menurun sejauh ini, utamanya soal tingkat kepercayaan publik.
"Karena TNI sejauh ini dalam survei persepsi publik hampir selalu menjadi lembaga yang paling dipercaya publik. Jadi menurut saya TNI (justru) sudah berhasil untuk melakukan kampanye terhadap lembaganya sendiri," kata Muzzammil.
Demokrat minta Deddy dalami peran jadi abdi negara
Sama seperti Meutya, anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Demokrat Rizki Natakusumah juga terkejut Deddy Corbuzier jadi letkol tituler TNI.
"Sangat mengejutkan. Di tengah-tengah ancaman keamanan siber, pemerintah mengangkat YouTuber menjadi perwira menengah. Mungkin dengan cara ini cyber army dari followers dan viewers konten Deddy Corbuzier bisa turut serta menangkal ancaman keamanan zaman sekarang," ujar Rizki.
Rizki meminta agar Deddy Corbuzier membiasakan diri hidup seperti perwira menengah TNI pada umumnya, misalnya mengikuti baris-berbaris, apel, hingga tidur di barak prajurit TNI.
"Belajar baris berbaris, hadir apel setiap hari, dan tidur di barak tentara. Dengan begitu, dia akan semakin mendalami perannya sebagai abdi negara yang sesungguhnya," kata dia.
PPP pertanyakan prestasi Deddy
Sementara itu, penyematan pangkat perwira menengah untuk Deddy juga membuat Sekretaris Fraksi Partai Persatuan (PPP) Achmad Baidowi atau Awiek bertanya-tanya.
Awiek mempertanyakan prestasi Deddy Corbuzier di mata Kemenhan.
"Makanya saya bilang, apa prestasinya Deddy di mata Kemenhan? Kalau dikatakan dia berprestasi di sosmed mencerminkan memberitakan hal-hal yang baik ya mudah-mudahan begitu," kata Awiek.
"Tetapi kita juga ingat Deddy itu pernah juga mem-promote LGBT kalau enggak salah. Itu kan enggak sesuai dengan norma kesusilaan yang ada di Indonesia," sambungnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/12/14/05502321/ramai-ramai-anggota-dpr-kaget-dan-heran-deddy-corbuzier-jadi-letkol-tituler