Salin Artikel

BNPT Sebut Agus Sujatno adalah Napiter yang Tolak Program Deradikalisasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar mengenang sulitnya membuat pelaku bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Agus Sujatno atau Agus Muslim, insyaf dan mengaku salah.

Pada 2017, Agus Sujatno pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan karena terlibat kasus terorisme. Agus kala itu dihukum penjara 4 tahun dan bebas pada 2021.

Awalnya, Boy menyampaikan bahwa Agus adalah napi terorisme (napiter) yang menolak dilakukan deradikalisasi.

"Yang bersangkutan memang termasuk kategori napiter yang tidak kooperatif dan menolak program deradikalisasi," ujar Boy saat dimintai konfirmasi, Rabu (7/12/2022).

Boy mengakui bahwa mengubah pola pikir penganut paham ideologi terorisme memang tidak mudah.

Agus tidak kooperatif saat dilakukan deradikalisasi sehingga ditempatkan di tempat khusus di Nusakambangan.

"Dampaknya yang bersangkutan juga ditempatkan di tempat khusus selama di lapas," ucapnya.

Kemudian, Boy menyebut, pelaku tindak pidana terorisme memang berbeda dengan pelaku tindak pidana kejahatan umum.

Menurutnya, pelaku kejahatan pidana umum relatif mudah menyadari kesalahan mereka. Sementara, kata Boy, teroris tidak mudah mengakui kesalahannya.

"Tidak semudah itu mereka insyaf dan mengakui kesalahannya, dan bahkan ingin mencari kematian," imbuh Boy.

Diberitakan sebelumnya, terjadi ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.

Dalam kejadian ini, pelaku bom bunuh diri atas nama Agus Sujatno tewas. Sementara, satu orang polisi juga tewas karena ledakan tersebut.

Adapun Agus masuk ke dalam Polsek Astanaanyar dengan membawa senjata tajam.

Saat menghampiri polisi yang sedang berkumpul melaksanakan apel, bom meledak dari tubuh Agus Sujatno.

Agus Sujatno pembuat bom panci Cicendo

Agus Sujatno pernah berperan dalam aksi terorisme oleh Yayat Cahdiyat di Taman Pandawa dan aksi baku tembak di Kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung pada 27 Februari 2017.

Agus Sujatno terlibat sebagai pembuat bom berhasil ditangkap di Gang Libra, Perumahan Bentang Asri, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.

Saat penggeledahan ditemukan sejumlah barang, yaitu satu buah ransel berisi rangkaian bom TATP Paralel, yang ada di dalam tas pinggang dengan menggunakan power baterai ABC 9 Volt.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus saat itu mengatakan, selain bom tersebut, ditemukan juga dua botol pembersih lantai untuk campuran pembuatan TATP dan satu bilah sangkur merk Rambo.

"Untuk bom bunuh diri," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com, Senin (13/3/2017).

https://nasional.kompas.com/read/2022/12/07/20201691/bnpt-sebut-agus-sujatno-adalah-napiter-yang-tolak-program-deradikalisasi

Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke