Salin Artikel

Korban Gempa Cianjur Sampai Utang ke Warung, Ketua PMI: Bantuan Belum Sampai, Tertutup Longsor

JK menjelaskan, akses menuju Cibeureum tertutup oleh tanah longsor kemarin. Sehingga, bantuan sulit disalurkan ke sana.

"Tadi disampaikan oleh Pak Ketua PMI Cianjur itu bahwa daerah itu tertutup. Ada titik longsor," ujar JK saat ditemui di kawasan Cianjur, Rabu (23/11/2022).

JK mengatakan, proses penanganan gempa bumi Cianjur baru memasuki hari ketiga. Ada banyak daerah yang perlu diberi bantuan baik logistik maupun kesehatan oleh pemerintah.

Namun, hari ini, akses menuju Cibeureum sudah terbuka. JK memastikan bantuan ke daerah Cibeureum sudah disalurkan.

"Jadi hari ini baru terbuka. Sehingga logistik baru dikirim. Tidak ada diskriminasi. Pokoknya hanya masalah teknis saja," tuturnya.

Kemudian, JK menenangkan korban gempa Cianjur bahwa bantuan untuk mereka datang dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga TNI-Polri.

Menurutnya, bantuan logistik di tahap awal untuk para korban gempa Cianjur jumlahnya berlebih.

"Logistik ini sebenarnya tahap awal untuk makanan cukup. Cuma infrastruktur ke situ yang masalah. Tapi hari ini sudah terbuka, saya kira sudah (clear)," kata JK.

Ketua PMI Cianjur Ahmad Fikri mengatakan dirinya baru mendapat kabar dari rekan PMI bahwa bantuan pemerintah ke Cibeureum sudah terkirim.

Dia juga menjelaskan betapa sulitnya akses menuju Cibeureum yang sempat tertutup kemarin karena longsor.

"Dari Cianjur ke Cibeureum itu paling 10 menit. Tapi karena tertutup, jadi harus muter. Nah muter ini bisa 3 jam sampai ke Cibeureum," kata Ahmad Fikri.

Diberitakan sebelumnya, untuk bertahan hidup, beberapa korban terpaksa berutang di warung. Hal tersebut terjadi lantaran pembagian bantuan belum merata.

Ketua RT 06/RW 01 Kampung Cibeureum Yani Suryani mengatakan, warganya harus mengutang ke warung terdekat untuk kebutuhan makan dan minum.

"Belum ada bantuan dari pemerintah. Sampai kita harus ngutang ke warung buat makan minum warga sama anak-anak," kata dia, Rabu (23/11/2022).

"Kita bikin tenda seadanya aja, karena warga semua trauma, enggan masuk ke rumahnya masing-masing," jelasnya.

Kondisi di lokasi tersebut dan warga pun cukup memprihatinkan. Hampir semua rumah kondisinya rata dengan tanah. Warga pun mendirikan tenda seadanya.

"Rusak, (pas kejadian) banyak warga yang ketimpa, banyak yang patah tulang sama kepalanya bocor, untuk korban jiwa alhamdulillah gak ada," jelas Yani.

Yani menjelaskan, keperluan saat ini yang dibutuhkan warganya yakni berupa tenda, selimut, serta makanan dan kebutuhan untuk bayi dan anak-anak.

"Karena kan malem dingin ya, tenda kita juga seadanya. Selimut sama makanan bayi, susu, pampers kita enggak ada, makanan sehari-hari, dan obat-obatan," tutur Yani.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/23/16330781/korban-gempa-cianjur-sampai-utang-ke-warung-ketua-pmi-bantuan-belum-sampai

Terkini Lainnya

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan Agar Anggaran Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke