Presiden bertolak pukul 11.25 WIB untuk memastikan korban gempa mendapatkan penanganan yang memadai.
Setibanya di lokasi, Presiden meninjau langsung dampak bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022) itu.
Beberapa lokasi yang akan ditinjau langsung adalah rumah sakit, daerah terdampak bencana, dan posko pengungsian.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, perjalanan menuju Cianjur ini ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat meskipun Kepala Negara bisa menggunakan helikopter.
“Presiden lebih memilih menggunakan mobil untuk memastikan akses jalan yang sempat tertutup akibat gempa, sudah kembali terbuka,” ujar Bey, dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden.
Bey menyampaikan bahwa Presiden ingin memastikan bahwa bantuan logistik, seperti makanan, minuman, obat-obatan, sembako, dan bantuan lainnya, tidak menemui hambatan dalam pengiriman.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), warga meninggal dunia pasca-gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, terus bertambah.
Hingga Selasa pukul 09.55 WIB siang, dilaporkan 103 orang meninggal dunia.
Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi.
Selain itu, 31 orang masih dilaporkan hilang. Pencarian masih terus dilakukan hingga hari ini.
Lalu, sebanyak 377 orang luka-luka di Kabupaten Cianjur, 1 orang luka sedang di Kabupaten bandung, 1 orang luka berat dan 9 orang luka ringan di Kabupaten Sukabumi, dan 2 orang luka ringan di Kabupaten Bogor.
Warga mengungsi bertambah menjadi 7.060 jiwa yang tersebar di beberapa tiik. Selain itu, 8 KK mengungsi di Kabupaten Sukabumi dan 4 jiwa mengungsi di Kabupaten Bogor.
Sementara itu, untuk kerusakan infrastruktur, tercatat 3.075 rumah rusak ringan, 33 unit rumah rusak sedang, dan 59 rumah rusak berat.
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/22/13451191/jokowi-ke-cianjur-lewat-jalur-darat-sekaligus-cek-kondisi-jalan-pasca-gempa