Menurutnya, dua pemimpin negara adi daya itu bisa saling terbuka menyampaikan ketidaksetujuannya atas kebijakan masing-masing terkait konflik antara China dan Taiwan.
“Dengan saling berbicara secara terbuka, dan juga saling mendengar, akan dapat dimengerti sikap dan tindakan apa yang dianggap tabu bagi yang lain,” ujar SBY dikutip dari laman Facebook miliknya, Senin (14/11/2022).
Dalam pandangannya, banyak pihak ingin pertemuan Xi Jinping dan Joe Biden bakal berdampak signifikan meredam konflik.
Namun, SBY mengatakan, hal itu butuh proses. Sebab, kedua negara telah bersaing dalam berbagai aspek cukup lama. Kondisi itu membuat kepercayaan satu sama lain mesti dibangun lebih dulu.
Oleh karena itu, lanjut SBY, perdamaian dunia membutuhkan proses lebih lanjut.
“Semuanya memerlukan proses. Tak ada jalan pintas dan tak mungkin pula ada hasil besar yang diperoleh secara instan,” kata SBY.
Namun, ia yakin bahwa pertemuan keduanya bisa menjadi jalan masuk meredanya kondisi geopolitik global.
“Pertemuan kedua pemimpin puncak yang tengah bermusuhan kerap menjadi pintu masuk, atau paling tidak sebuah awal yang baik. Saya pribadi berada dalam pandangan, dan pemikiran seperti ini,” ujarnya,.
Ia senang karena Xi Jinping dan Joe Biden termasuk di antara pemimpin negara yang akan mengikuti forum ekonomi global tersebut.
Jokowi menegaskan Indonesia bakal terus menyuarakan perdamaian dunia dan pemulihan ekonomi global dalam perhelatan KTT G20.
Sementara itu, Joe Biden diketahui sudah tiba di Bali pada Minggu (13/11/2022).
https://nasional.kompas.com/read/2022/11/14/13494451/joe-biden-dan-xi-jinping-berpotensi-redam-konflik-dunia-sby-memerlukan