Salin Artikel

Dukung Transisi Energi, Ditjen EBTKE Pasang 350 Lampu Jalan Bertenaga Surya di Sulsel

KOMPAS.com – Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sahid Junaidi mengatakan, pemerintah berkomitmen menjalankan program yang bermanfaat bagi masyarakat.

Salah satu yang dilakukan adalah melalui program pemasangan penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS) yang didukung Komisi VII DPR RI dan pemerintah daerah (pemda).

Paling baru, Ditjen EBTKE merealisasikan penambahan 350 unit PJUTS yang tersebar di Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Pemasangan PJUTS merupakan komitmen dari Kementerian ESDM yang mengalokasikan wise budgeting. Dalam hal ini, pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat," kata Sahid, dikutip dari ebtke.esdm.go.id, Kamis (10/11/2022).

Dia mengatakan itu dalam acara penyerahan PJUTS secara simbolis di Desa Julubori, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Rabu (9/11/2022).

Sahid menyebutkan, penggunaan lampu PJU TS menjadi dukungan nyata atas isu transisi energi yang menjadi perhatian dalam Presidensi G20 2022.

"Seperti kita ketahui, pada 15 dan 16 November, Indonesia selaku tuan rumah Presidensi G20 memiliki hajat besar di Bali. Salah satu isu utamanya adalah terkait transisi energi berkelanjutan dan hari ini kita telah merealisasikan hal tersebut,” katanya.

Sahid menilai, PJUTS menjadi bukti nyata bahwa Indonesia sudah melakukan transisi energi. Ke depannya, kegiatan seperti ini pun akan terus dilanjutkan.

Terlebih, pemerintah telah menerapkan kebijakan penyesuaian tarif listrik pada kuartal III-2022 bagi golongan rumah tangga berdaya 3.500 volt ampere (VA) atau lebih dan golongan pemerintah, termasuk di dalamnya golongan tarif penerangan jalan umum (P3).

"Pemasangan PJUTS ini sangat bermanfaat bagi pemda untuk menghemat pengeluaran anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), tapi tetap dapat menjalankan pelayanan masyarakat khususnya di dalam penerangan jalan,” katanya.

Dengan begitu, kata Sahid, efisiensi tersebut dapat dialihkan kepada program-program yang bermanfaat lainnya.

Adapun lampu PJUTS memiliki jaminan pemeliharaan selama satu tahun ditambah garansi sistem selama dua tahun sejak jaminan pemeliharaan berakhir. Dengan begitu, penyedia PJUTS memberikan jaminan perbaikan hingga tiga tahun.

Apabila terdapat kerusakan, masyarakat dapat melaporkan ke pusat layanan perbaikan (service centre).

Nomor kontak tertera pada QR Code di tiang lampu PJU TS dan dapat melalui layanan pengaduan Ditjen EBTKE.

"Jaminan pemeliharaan setahun, ditambah dua tahun dari kontraktor. Kalau ada masalah, tinggal lihat di tiang PJUTS, ada QR code atau bisa menghubungi tim kami (Ditjen EBTKE) selama masih dalam kurun waktu tiga tahun," imbuh Sahid.

Disambut baik masyarakat

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ridwan Andi Wittiri mengkau gembira atas pendapat masyarakat tentang manfaat terpasangnya PJUTS di daerah mereka.

"Sebenarnya apa yang disampaikan teman-teman (penerima manfaat) tadi lampu ini sangat bermanfaat itu betul," ujar Ridwan.

Ia pun berpesan kepada masyarakat yang hadir dalam peresmian untuk merawat infrastruktur yang sudah terpasang di daerah mereka.

Salah satu tokoh masyarakat Andi Hikmawati dari Kabupaten Gowa yang hadir pada acara tersebut berterima kasih atas terpasangnya PJUTS.

"Dengan adanya PJU TS yang selama ini yang ada di beberapa kabupaten sangat menyentuh dan sangat dirasakan masyarakat Sulsel. Pada saat mati lampu, waktu hujan deras, lampu inilah yang sangat membantu masyarakat," ucap Hikmawati.

Penerangan menggunakan PJUTS memiliki kelebihan, yakni stand alone atau bisa menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya.

Oleh karenanya, lampu PJUTS ini sangat cocok digunakan di jalan-jalan daerah yang belum terjangkau listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan daerah yang mengalami krisis energi listrik, terutama di daerah terpencil.

Adapun Kementerian ESDM telah berhasil memasang 90.687 PJUTS di seluruh wilayah Indonesia sejak 2015. Jika ditotal, jumlah ini setara dengan menerangi jalan sepanjang 4.534 kilometer (km).

Pada 2021, telah dibangun sebanyak 22.000 unit PJUTS di 34 provinsi atau setara dengan menerangi jalan sepanjang 1.100 km.

Khusus di Sulsel, sebanyak 350 unit PJUTS diresmikan dari realisasi program tahun anggaran 2021 dan tersebar di lima kabupaten dan satu kota, yakni Kabupaten Bantaeng sebanyak 60 unit, Kabupaten Jeneponto sebanyak 60 unit, Kabupaten Takalar sebanyak 60 unit, Kabupaten Gowa sebanyak 60 unit, Kota Makassar sebanyak 50 unit, Kabupaten Selayar sebanyak 60 unit.

Sebagai informasi, komponen satu set PJUTS seri tersebut terdiri atas satu buah modul surya, 300 Wp, satu buah lampu LED 40 W/24V, satu buah Baterai Li-FePO4 25,6V 40Ah+BMS dan box baterai, satu buah solar charge controller (SCC), tiang, pondasi, kabel dan aksesoris PJU-TS.

Masa garansi per komponen untuk modul surya mencapai 20 tahun, lampu light emitting diode (LED) mencapai 5 tahun, baterai mencapai 3 tahun, SCC mencapai 3 tahun, dan garansi sistem hingga 3 tahun.

https://nasional.kompas.com/read/2022/11/10/11503191/dukung-transisi-energi-ditjen-ebtke-pasang-350-lampu-jalan-bertenaga-surya

Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke