Salin Artikel

BPOM Terus Lakukan Pengujian Obat Sirup dari Daftar yang Diberikan Kemenkes

Menurut Penny, dari 102 daftar obat yang diberikan Kemenkes, ada 69 obat sirup yang mengandung pelarut sehingga harus diuji apakah mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

Diketahui, ada empat pelarut yang rentan tercemar EG dan DEG, yakni propilen glikol, polietilen glikol, gliserin, dan sorbitol.

Kemudian, dari 69 obat sirup tersebut, ada 23 yang dinyatakan aman untuk digunakan walau mengandung pelarut.

"Alhamdulillah, dari 69, sudah diuji ada 23 yang menggunakan pelarut tersebut, tapi dapat dikatakan aman," ujar Penny dalam jumpa pers virtual, Kamis (27/10/2022).

Penny mengatakan, 23 obat sirup itu aman karena pelarut yang ada di dalamnya masih memenuhi ambang batas yang bisa ditolerir oleh tubuh manusia.

Namun, Penny mengaku masih akan menyembunyikan 23 merek obat sirup tersebut.

"Kami tidak akan menyebut nama obat tersebut," katanya.

Kemudian, Penny memaparkan bahwa, jika sebuah obat sirup mengandung empat pelarut tersebut, belum tentu obat itu tercemar EG dan DEG.

Menurutnya, masih ada batas toleransi kandungan EG dan DEG, yakni dibawah 0,1 persen.

"Yaitu persyaratan di mana kalau masih di bawah batasan tersebut, berarti masih aman," ucap Penny.

"Jadi mendasarkan expert dan berdasarkan standard yang ada, dan standard-standard yang berlaku secara internasional, itu masih dikategorikan aman. Proses pengujian ini kami terus lakukan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kemenkes mengeluarkan daftar 102 obat sirup yang ditemukan di rumah pasien gagal ginjal akut.

Kemudian, daftar obat sirup tersebut diberikan kepada BPOM untuk dilakukan pengujian.

Terbaru, BPOM kembali merilis daftar obat sirup yang aman digunakan, dari sebelumnya 133 bertambah 65. Sehingga jumlahnya menjadi 198.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/28/07231241/bpom-terus-lakukan-pengujian-obat-sirup-dari-daftar-yang-diberikan-kemenkes

Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke