Salin Artikel

[POPULER NASIONAL] Kemenkes Minta Apotek Setop Jual Obat Sirup | Teman Jokowi Mengaku Didatangi Bambang Tri

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan instruksi semua apotek tidak menjual obat bebas atau obat bebas terbatas dalam bentuk cair untuk sementara waktu.

Hal itu menyusul merebaknya kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akit progresif atipikal yang menyeran anak-anak, umumnya balita.

Selain itu, seorang teman SMA Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku pernah didatangi Bambang Tri Mulyono.

Bambang merupakan penggugat keaslian ijazah Presiden Jokowi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang kini ditetapkan sebagai tersangka penistaan agama dan atau ujaran kebencian berbasis SARA.

Instruksi ini menyusul merebaknya kasus gangguan ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal yang menyerang anak-anak, umumnya balita.

Instruksi itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak.

"Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan/atau bebas terbatas dalam bentuk syrup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis instruksi tersebut, dikutip Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Instruksi yang ditandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Murti Utami itu juga meminta agar para nakes tidak meresepkan obat dalam bentuk cair untuk sementara waktu.

"Tenaga Kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair/syrup sampai dilakukan pengumuman resmi dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," sebutnya.

Sementara itu, apabila sudah ditemukan gangguan ginjal akut pada anak, fasyankes harus merujuk pasien tersebut ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis ginjal anak dan fasilitas hemodialisis (cuci darah) anak.

Rujukan perlu dilakukan bila fasyankes tidak memiliki fasilitas ruangan intensif berupa High Care Unit (HCU) dan Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

"Penatalaksanaan pasien oleh rumah sakit mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Atipikal Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan," tulis instruksi.

Di sisi lain, fasyankes bersama dinas kesehatan (dinkes) setempat perlu memberikan edukasi agar orangtua lebih waspada, utamanya jika memiliki anak dengan usia di bawah 6 tahun yang memiliki gejala gangguan ginjal.

Gejala yang perlu diwaspadai adalah penurunan volume atau frekuensi urine maupun tidak ada urine, dengan atau tanpa demam/gejala prodromal lain.

Jika ditemukan gejala tersebut, segera menuju ke klinik, rumah sakit, ataupun fasilitas kesehatan lain terdekat.

Tidak konsumsi obat bebas sementara waktu

Selain itu, untuk pencegahan, orangtua yang memiliki anak terutama usia balita untuk sementara tidak mengonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah.

"Perawatan anak sakit yang menderita demam di rumah lebih mengedepankan tata laksana non farmakologis seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis," jelas instruksi.

Sebagai informasi, berdasarkan data IDAI, terdapat 192 kasus gangguan ginjal akut misterius di 20 provinsi hingga Selasa (18/10/2022).

Data ini berasal dari cabang IDAI yang dia terima dan merupakan kasus kumulatif sejak Januari 2022.

Perinciannya, 2 kasus pada Januari, 2 kasus di bulan Maret, 6 kasus pada bulan Mei, 3 kasus pada Juni, 9 kasus di bulan Juli, 37 kasus di bulan Agustus, dan 81 kasus di bulan September.

Menurut sebarannya, kasus gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) paling banyak tersebar di DKI Jakarta dengan total mencapai 50 kasus.

Diikuti Jawa Barat sebanyak 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumatera Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, dan Bali 17 kasus, sedangkan provinsi lainnya berkisar antara 1-2 kasus. Penderita masih didominasi oleh bayi di bawah usia lima tahun (balita).

2. Teman SMA Jokowi Pernah Didatangi Bambang Tri, Minta Nomor HP Gibran

Teman seangkatan Presiden Joko Widodo semasa SMA bernama Mahmud Nurwindu mengaku pernah didatangi Bambang Tri Mulyono.

Pertemuan singkat tersebut dianggap janggal dan penuh tanda tanya oleh Mahmud. Bambang diketahui merupakan salah satu aktor yang menyebarkan isu bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah palsu.

Ia juga merupakan pihak yang menggugat keaslian Presiden Jokowi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Kepada tim Kompas.com di bilangan Blulukan, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (15/10/2022), Mahmud bercerita bahwa Bambang tiba-tiba datang ke rumahnya sekitar akhir tahun 2021.

"Saya lupa persisnya, tapi kira-kira setahun lalu, ketika saya sedang duduk di rumah sendiri, ada orang datang memperkenalkan diri sebagai Bambang Tri, penulis buku Jokowi Undercover," ujar Mahmud.

Ia pun bertanya-tanya apa maksud kedatangan sosok kontroversial itu di rumahnya. Apalagi, Bambang datang kemudian langsung menanyakan istri Mahmud.

"Dia kemudian tidak menjawab ada masalah apa-apa. Malah dia itu ngomong bahwasanya nanti ada pasangan capres Pak Andika dengan Gibran," tutur Mahmud.

Dalam kacamata Mahmud, obrolan itu terkesan aneh. Sebab, tak ada angin tak ada hujan, Bambang Tri berceloteh panjang begitu saja tentang topik tersebut.

Salah satu hal yang aneh menurut Mahmud adalah, Bambang Tri sama sekali tidak bertanya siapa yang diajak berbicara pada saat itu.

"Dia juga enggak mengonfirmasi apakah orang yang dihadapinya saat itu, yaitu saya sendiri, adalah Mahmud Nurwindu atau bukan. Padahal, saya enggak kenal dia atau mungkin dia tahu wajah saya lewat media sosial atau apa," lanjut Mahmud.

Pada pengujung pertemuan singkat itu, Mahmud tiba-tiba disodorkan permintaan yang tidak kalah aneh lagi oleh Bambang.

Bambang disebut meminta Mahmud memberikan nomor ponsel anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

"Saya bilang dalam hati, 'Wah, ini semakin aneh'. Saya jawab, saya tidak punya nomornya. Seadainya punya pun enggak akan tak kasih. Karena minta nomor telepon orang itu harus seizin yang punya. Etikanya begitu," ujar Mahmud.

Karena merasa tidak nyaman dengan percakapan tersebut, Mahmud meminta Bambang Tri pergi. Sebab, Mahmud tidak memiliki apa yang Bambang cari.

Mahmud sendiri merupakan alumnus SMAN 6 Surakarta. Ia masuk ke SMA tersebut sama seperti Jokowi, yakni Januari 1977 dan lulus pada April 1980.

Sejak kelas 1 hingga kelas 3, Mahmud memang teman satu kelas, bahkan satu bangku dengan Jokowi.

Ia mempersilakan siapa pun untuk mengkroscek informasi ini ke teman-teman seangkatannya di SMAN 6 Surakarta.

"Saya bisa sebangku itu karena teman SMP-nya Pak Jokowi itu tetangga saya. Jadi, sebelum masuk SMA, ya sudah kenal. Makanya ketika pas masuk kelas 1 SMA, kami sama-sama nyari yang sudah kenal saja. Akhirnya jadi duduk satu bangku," ujar Mahmud.

https://nasional.kompas.com/read/2022/10/20/05261791/populer-nasional-kemenkes-minta-apotek-setop-jual-obat-sirup-teman-jokowi

Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke