KARANGANYAR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dikenal sebagai murid yang pandai di bidang akademik saat mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Hal itu diungkapkan salah seorang teman sebangku Presiden Jokowi di SMAN 6 Surakarta bernama Mahmud Nurwindu saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).
"Dulu itu, beliau orangnya, ya tekun, ya rajin, ya pintar. Karena dia ranking utama terus itu di kelas 1, 2, dan 3," kenang Mahmud.
"Kalau kami yang lainnya ini paling-paling gantian ranking 2, 3, 4, 5. Pak Jokowi itu tidak pernah tergeser dari ranking 1. Ini sangat bisa dikonfirmasi ke teman-teman yang lain," lanjut dia.
Selain moncer di atas kertas guru, Jokowi remaja juga dikenal sebagai anak baik-baik. Misalnya, setelah jam sekolah usai, Jokowi memilih langsung pulang ketimbang main atau jalan-jalan bersama teman lainnya.
Kalaupun ada momen main-main, lanjut Mahmud, hal yang paling sering terjadi adalah teman-teman yang datang bermain ke rumah Jokowi.
"Atau paling kalau kita dolan (jalan-jalan), saya masih ingat ini, nyari buku atau kerjain karya tulis di Tawangmangu. Begitu saja," kenang Mahmud.
Awalnya, Mahmud merasa bahwa Jokowi remaja bukanlah teman yang asyik. Tetapi seiring dengan waktu, penilaiannya itu berubah.
Ada sesuatu pada kehidupan Jokowi yang membuat Mahmud memaklumi, bahkan mendukung, jalan lurus yang ditapaki temannya tersebut.
"Pak Noto dan Bu Noto (orangtua Jokowi) ini kan punya anak empat. Nomor satu (sulung) itu Pak Jokowi. Beliau laki-laki sendiri dan tiga adiknya perempuan," ujar Mahmud.
"Sebagai si sulung, Pak Jokowi ini ingin memberikan contoh kepada adik-adiknya soal belajar yang baik. Makanya dia berbuat seperti itu," lanjut dia.
Mahmud sendiri diketahui merupakan teman seangkatan Presiden Joko Widodo di SMAN 6 Surakarta. Mereka masuk ke SMA tersebut pada Januari 1977.
Saat menginjak kelas 1, Mahmud dan Jokowi duduk satu bangku. Mahmud sebelumnya memang sudah mengenal Jokowi. Sebab, teman SMP Jokowi merupakan tetangga Mahmud.
"Saya bisa sebangku itu karena teman SMP-nya Pak Jokowi itu tetangga saya. Jadi, sebelum masuk SMA, ya sudah kenal. Makanya ketika pas masuk kelas 1 SMA, kami sama-sama nyari yang sudah kenal saja. Akhirnya jadi duduk satu bangku," ujar Mahmud.
Memasuki kelas 2 dan 3, Mahmud juga berada satu kelas dengan Jokowi. Tetapi, tidak lagi duduk di bangku yang sama.
Angkatan Mahmud dan Jokowi kemudian lulus dari SMAN 6 Surakarta pada April 1980.
https://nasional.kompas.com/read/2022/10/19/07535811/ada-sesuatu-di-balik-prestasi-jokowi-semasa-sma