Salin Artikel

Bisikan Istri "Ada Cakrabirawa, Jangan Keluar" Selamatkan AH Nasution dari G-30-S

Peristiwa yang berlangsung hingga pagi tanggal 1 Oktober 1965 itu dikenal dengan peristiwa gerakan 30 September 1965 oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) atau G-30-S.

Dalam peristiwa itu, enam jenderal Angkatan Darat (AD) dan satu ajudan tewas setelah diculik pasukan khusus pengamanan presiden, Pasukan Cakrabirawa.

Namun, yang menjadi sasaran utama, yakni Jenderal besar Abdul Haris Nasution (AH Nasution) bisa lolos dari peristiwa berdarah tersebut.

Meski begitu, ia harus menelan pil pahit lantaran putri bungsunya yang kala itu berusia 5 tahun, Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, Kapten Pierre Tendean harus kehilangan nyawa karena ditembak peluru oleh Cakrabirawa.

Bisikan istri

Selamatnya AH Nasution dari momen kelam tidak lepas dari bisikan dan keberanian sang istri, Johana Sunarti Nasution, melawan pasukan Cakrabirawa.

Mulanya di malam hari saat peristiwa terjadi, sang istri sempat memantau keadaan di sekitar rumah lantaran terdengar kendaraan datang dan bunyi tembakan serta pintu rumah dibuka paksa.

AH Nasution dan Johana kala itu memang tengah terjaga. Sekitar pukul 03.30 WIB, keduanya bangun karena nyamuk.

Diberitakan Kompas.com pada 29 September 2020, setelah memantau situasi sekitar rumah tak aman, Johana kembali ke kamar untuk memberitahu Nasution.

Ia lantas mengunci pintu kamar kemudian berbisik kepada Nasution "Ada (resimen) Cakrabirawa, kamu jangan keluar," ucapnya.

Selamatkan diri

Mulanya, Nasution tidak percaya dengan apa yang terjadi malam itu.

Ia kemudian memastikan sendiri dan melihat beberapa pasukan Cakrabirawa yang tengah menodongkan senjata tajam.

Setelahnya, sang istri meminta ia menyelamatkan diri. Johana berusaha menahan pintu yang saat itu didatangi Cakrabirawa, agar suaminya punya waktu itu melarikan diri.

Dikutip dari acara Singkap Kompas TV, Nasution lalu bergegas dari kamar dan berlari ke pintu belakang.

Nasution kemudian melompati dinding rumah dan bersembunyi di halaman tetangganya hingga pukul 06.00 WIB pagi dengan kondisi pergelangan kaki yang patah.

Nasution berhasil lolos meski saat itu rumah telah dikepung oleh Cakrabirawa berkat tumbuhan yang lebat di dekat dinding rumahnya.

Sempat ingin kembali ke rumah

Nasution sempat bercerita, dalam pelariannya, ia ingin kembali ke rumah setelah mendengar suara tembakan yang menewaskan putri bungsunya. Tapi ia dicegah oleh Johana.

Saat peristiwa terjadi, putri bungsu yang semula tidur bersamanya dan istri sempat dibawa oleh adik Nasution, Mardiah, ke kamar lain dengan tujuan menyematkan diri.

Karena panik, Mardiah salah membuka pintu. Pasukan Cakrabirawa bergegas memberondong senjata api tepat di depan mukanya. Naas, peluru yang ditembak mengenai punggung Ade Irma Suryani.

Ketika memanjat tembok samping rumah, Nasution pun masih berusaha ditembaki oleh Cakrabirawa. Ia bahkan mendengar salah seorang prajurit yang berteriak, "...seseorang melarikan diri di samping,".

Tak lama, persembunyiannya berpindah di belakang tong air yang berada di rumah duta besar Irak.

Di persembunyiannya, ia tak habis pikir mengapa Cakrabirawa mencoba untuk membunuhnya

Di momen-momen itu, ia masih mencoba berpikir untuk pergi ke rumah Wakil Menteri Leimena karena berdekatan dengan rumahnya. Namun, Nasution mengurungkan niat hingga fajar menyingsing karena menganggap daerah tersebut masih dikuasai Pasukan Cakrabirawa.

Beberapa hari setelahnya, tepat pada 5 Oktober 1965, ia yang mengantar keenam jenazah jenderal AD dan ajudannya ke peristirahatan terakhir.

Para jenderal itu adalah Jenderal Ahmad Yani, Letjen Suprapto, Mayjen S Parman, Mayjen MT Haryono, Mayjen D I Pandjaitan, Mayjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Pierre Tendean.

Adapun rumah yang kala itu ditempati Nasution dan Keluarga di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, menjelma menjadi museum dengan nama Museum Sasmitaloka Jenderal Besar Dr. A. H. Nasution.

Museum itu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 3 Desember 2008, bertepatan dengan hari lahir AH Nasution.

Jenderal Nasution wafat di Jakarta pada 8 September 2020 di usianya yang ke-81 tahun.

https://nasional.kompas.com/read/2022/09/30/12132091/bisikan-istri-ada-cakrabirawa-jangan-keluar-selamatkan-ah-nasution-dari-g-30

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke