Ia menjelaskan, jika Pilkada digelar September, calon legislatif (caleg) yang terpilih tak perlu mengundurkan diri dari Parlemen jika ingin mengikuti kontestasi Pilkada.
“Kira-kira bagi caleg menguntungkan yang mana? Bagi partai menguntungkan yang mana?,” tutur Hasyim ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (27/8/2022).
“KPU kan melayani peserta pemilu, mencarikan jalan yang terbaik buat peserta pemilu,” sambungnya.
Mulanya, Pilkada dijadwalkan berlangsung 27 November 2024, tapi Hasyim mengusulkan agar penyelenggaraannya diajukan pada September 2024.
Ia berpandangan, jika dilaksanakan di September 2024, stabilitas politik Tanah Air masih cenderung kondusif. Sebab, pucuk pimpinan negara belum berganti.
“Presidennya masih yang ini, kabinetnya masih utuh yang ini. kira-kira kan begitu. Mau pilih yang mana, yang stabil atau tidak stabil? Kalau saya pilih yang stabil,” ujar dia.
Namun jika Pilkada berlangsung November 2024, Hasyim khawatir proses pelantikan gubernur, wali kota dan bupati tak bisa berlangsung serentak di tahun yang sama.
“Kalau terjadi (atau) diputuskan pemungutan suara ulang, penghitungan suara ulang, rekapitulasi ulang, kan sangat mungkin pelantikannya tidak serentak,” imbuhnya.
https://nasional.kompas.com/read/2022/08/27/20421111/usul-pilkada-2024-maju-2-bulan-ketua-kpu-kami-cari-jalan-terbaik-untuk