Salin Artikel

Mencintai Indonesia ala Gerakan Tukar Bendera Rusak dan Lusuh

Sayangnya, tak jarang bendera yang dikibarkan justru tampak rusak, lusuh, bahkan compang-camping sehingga menodai rasa cinta yang ingin ditunjukan kepada tanah air.

Hal inilah yang membuat Sisca Rumondor bersama Sedulur Bunda Milenial merasa resah dan menginisiasi gerakan tukar bendera rusak dan lusuh sejak tahun 2020 lalu.

“Apa ya tega melihat bendera-bendera yang dikibarkan rusak dan lusuh. Jadi kami menjahit bendera, menukar yang rusak dan akan memberikan yang baru,” kata Sisca saat beraudiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Menurut Sisca, masih banyak masyarakat yang menggampangkan atau menganggap sepele pengibaran bendera Merah Putih sehingga bendera-bendera yang sudah tidak layak pun masih dikibarkan.

Padahal, bendera adalah lambang negara yang dilindungi dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 pun mengatur bahwa mengibarkan bendera negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam merupakan hal yang dilarang.

"Mari cintai, mari hargai bendera Merah Putih karena di sini adalah perjuangan para pahlawan kita sehingga kita mempunyai negara Indonesia yang kita cintai," kata Sisca.

Ia menuturkan, sejak mulai aktif pada 2020 lalu, Sedulur Bunda Milenial menyalurkan ribuan bendera Merah Putih ke berbagai penjuru Tanah Air setiap menjelang 17 Agustus.

Pada 2021 lalu contohnya, Sisca dan kawan-kawan membagikan 1.000 bendera secara cuma-cuma bagi masyarakat di hampir semua provinsi, kecuali Aceh dan Papua.

Sedangkan, pada tahun ini mereka menyiapkan 3.000 sampai 10.000 buah bendera produksi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dibagikan.

"Mudah-mudahan tahun-tahun berikutnya tidak banyak permintaan, artinya edukasinya sampai dan sadar menaikkan bendera yang bagus," kata Sisca.

Masyarakat yang ingin menukarkan bendera dapat menghubungi Sedulur Bunda Milenial melalui alamat email bundamilenial00@gmail.com.

Sisca menjelaskan, masyarakat cukup mengirimkan email dengan menyertakan nama, alamat, nomor handphone, dan foto bendera rusak.

"Jadi kita bisa lihat oh iya benar benderanya rusak, lalu langsung kita kirim," ujar dia.

Meoldoko mengakui, masa-masa jelang peringatan kemerdekaan saat ini merupakan momentum yang tepat untuk lebih mencintai tanah air.

"Dan salah satu yang bisa diwujudkan adalah pada saat kita mengibarkan bendera Merah Putih, tapi kenyataannya banyak juga bendera-bendera yang tidak layak tapi masih berkibar," kata Moeldoko.

Oleh karena itu, ia mengapresiasi gerakan yang diinisiasi Sisca dan kawan-kawan karena menurutnya itu merupakan salah satu bentuk nyata dari bela negara.

"Bela negara itu bukan sekadar angkat senjata, bela negara yang hakiki adalah bagaimana hati dan pikirannya itu mencintai Indonesia," kata Moeldoko.

https://nasional.kompas.com/read/2022/08/09/10213571/mencintai-indonesia-ala-gerakan-tukar-bendera-rusak-dan-lusuh

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke